Halaman

Sabtu, 02 November 2013

Teknik Bernafas Agar Lebih Kuat Ketika Berlari

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnhng7BjPQQXv5o5-zwlEn0XEXKBbSJt7DgvSUFXfBWfGPYGazjWScoe49ZhxyrWjiaC0Wfq1qnGcRYbRsK6Zd73y_egdeu-o5jF0J1VTs9HGF7DeMLZTyYsBY53mrI9RQVI2_-rV_b0A/s800/lari.png

Banyak pakar akan berkata bahwa untuk sepenuhnya mengoksidasi otot dan membersihkan badan dari karbondioksida, anda seharusnya bernafas menggunakan teknik hirup-dan-buang dengan perbandingan 3:2, dengan mengambil dan membuang nafas secara penuh.  

Secara sederhana, ambil nafas penuh saat melangkahkan kaki KIRI → KANAN → KIRI , lalu buang nafas sepenuhnya saat melangkahkan kaki KANAN → KIRI berikutnya. Diulang yaaa… ambil nafas, KIRI → KANAN → KIRI dan mulai buang nafas KANAN → KIRI. Ambil dan buang nafas anda secara bertahap.  

Pola ini gak sulit untuk dipraktekkan dan diaplikasikan untuk menjadi kebiasaan, tapi butuh beberapa kali latihan dengan berlari kecepatan lambat untuk menguasai teknik pernafasan ini. Rasakan, detak jantung anda akan tenang dan tidak ngos-ngosan saat berlari atau berjalan cepat ketika anda sudah mulai membiasakan untuk mendapatkan lebih banyak oksigen dan membuang semua karbondioksida dari tubuh saat menerapkan teknik bernafas ini.  

Secara alami, mungkin pola nafas anda akan turun menjadi perbandingan 2:1 beberapa kali. Anda akan kesulitan untuk mempertahankan kecepatan lari ketika bernafas dengan teknik 2:1 ini, dan menyebabkan karbon dioksida dalam tubuh meningkat.  

Karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di dalam tubuh saat anda bernafas dengan pola nafas yang pendek dan terburu- buru ini, maka hal ini juga akan menyebabkan meningkatnya detak jantung juga produksi asam laktat dalam tubuh, sekaligus menurunkan daya tahan Anda saat berlari, juga saat latihan kardio lainnya.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar