Hari adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada
porosnya sendiri. Satu hari terdiri dari siang dan malam. Tetapi hari
tidak termasuk unit Standar Internasional (SI) tetapi tetap diterima
untuk kegunaan yang berhubungan dengan SI.
Al-Battani berhasil menghitung jumlah hari dalam setahun (dalam tahun masehi) berdasarkan penghitungan waktu yang digunakan bumi untuk mengelilingi matahari, yakni 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Jadi, penentuan jumlah hari dalam setahun bukanlah asal-asalan saja, melainkan berdasarkan perhitungan yang cermat dan matang. Kita tidak bisa sembarangan menentukannya, karena sistem kalenderium itu juga berguna untuk meramal atau menentukan musim. Perubahan musim ditentukan oleh posisi matahari terhadap bumi. Pada bulan mei misalnya, matahari berada di utara khatulistiwa. Angin bergerak dari selatan (yang dingin) menuju utara (yang lebih panas) melewati gurun Australia yang kering. Akibatnya, setiap bulan Mei, di Indonesia terjadi musim kemarau. Kalau perhitungannya tidak tepat, peramalan musim juga keliru. Misalnya, pada bulan mei, tidak selalu juga terjadi kemarau. Hasil perhitungan Al-Battani di atas mendekati perhitungan menggunakan peralatan canggih yang digunakan para ilmuwan di abad ini. Sebagai ilmuwan astronomi, Al-Battani banyak menulis buku tentang astronomi dan trigonometri, termasuk sistem perhitungan almanak dan kalenderium seperti yang diulas di atas. Almanak yang diciptakan oleh Al-Battani diakui merupakan sistem perhitungan astronomi yang paling akurat, yang sampai kepada kita sejak abad pertengahan. Pada abad pertengahan, orang-orang Eropa menggunakan sistem ini sampai abad pencerahan. Dalam pembukuan Almanak, Al-Battani berkata "Ilmu astronomi merupakan bagian dari ilmu dasar yang sangat bermanfaat. Melalui ilmu astronomi, manusia mengetahui hal-hal penting. Dilihat dari manfaat dan kegunaannya dalam kehidupan manusia, astronomi menjadi ilmu yang sangat penting untuk diketahui". Pada tahun 1899, di kota Roma dicetak sebuah buku berjudul Az-Zaujush Shabi li Batani (Almanak versi Al-Battani) yang disunting oleh Carlo Nallino dari manuskrip yang disimpan di perpustakaan Oskorial, Spanyol. Karya lain Al-Battani yang terkenal adalah Syarh al-Makalat al-Arba'I li Batlamius. Karya ini berisi uraian dan komentar tajam terhadap pemikiran Ptolemy yang tertuang dalam "Tetrabilon" nya.
Nama Hari
Kita memperoleh nama-nama hari bukan dari Bangsa Romawi tetapi dari Bangasa Anglo-Saxon, yang menamai sebagian besar dari hari-hari menurut nama dewa-dewa mereka, yang kurang lebih sama dengan dewa-dewa Bangsa Romawi. 1.Hari Matahari menjadi 'Sunnandaeg', atau Sunday (Minggu). Sunday = Sun's day = Hari penyembahan dewa matahari. 2.Hari Bulan dinamakan 'Monandaeg', atau Monday (Senin). Monday = Moon's day = Hari penyembahan dewi bulan. 3.Hari Mars menjadi hari Tiw,yaitu dewa perang mereka. Ini menjadi 'Tiwesdaeg', atau Tuesday (Selasa). Tuesday = Tiw's day = Hari penyembahan dewa tiw, atau tiwes, atau teves. 4.Bukannya nama Merkurius, nama Dewa Woden diberikan menjadi Wednesday (Rabu). Wednesday = Woden's day = Hari penyembahan dewa woden, atau wooden. woden = oden atau odin (dewa kayu/tumbuhan). 5.Hari Romawi Yupiter, dewa guntur, menjadi hari guntur Dewa Thor, dan ini menjadi Thursday (Kamis). Thursday = Thor's day = Hari penyembahan dewa thor. 6.Hari berikutnya dinamakan Frigg, istri Dewa Odin, dan oleh karena itu kita mempunyai Friday (Jumat). Friday = Friy's day = Hari penyembahan dewa friyy, atau frigg, atau frigid. 7.Hari Saturnus menjadi 'Saeterbsdaeg', terjemahan dari bahasa Romawi, dan kemudian menjadi Saturday (Sabtu). Saturday = Saturn's day = Hari penyembahan dewa saturnus.
Asal-Usul Penamaan Hari dalam Bahasa Indonesia
1.Minggu = Domingo, Portugis = hari minggu/pekan (satuan waktu 7 hari)
2.Senin = Itsnain ( إثنين ) Arab = Dua, atau hari ke-2
3.Selasa = Tsalasa ( ثُّلَاثاء ) Arab = Tiga, atau hari ke-3
4.Rabu = Arba'a ( أَرْبعاء ) Arab = Empat, atau hari ke-4
5.Kamis = Khamis ( خَمِيس ) Arab = Lima, atau hari ke-5
6.Jum'at = Jum'at ( جُمْعَة ) Arab = berjama'ah, atau hari berjama'ah di masjid
7.Sabtu = Sabtu ( سَّبْت ) Arab = hari Sabat, hari ibadah umat Nabi, Yusuf, Ayyub, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakariya, Yahya, 'Isa AS Para Nabi keturunan Bani Isra'il.
Di antara masa keruntuhan Majapahit
dan Penjajahan negara-negara eropa, mayoritas bangsa kita memakai kata
Ahad ( أحد ) arti: satu, untuk penamaan hari pertama. Nama hari Ahad
masih digunakan dalam banyak tulisan (surat dan buku) sampai dengan
awal-awal abad 19.
Bulan
Asal-Usul Penamaan Bulan dalam Kalender Masehi/Gregorian
1.January = Janus (ianuarius) = dewa pintu gerbang.
2.February = Februum = pensucian, pagan romawi kuno merayakan ritual februa di bulan ini.
3.March = Mars, atau martius = dewa perang. April = Aphrilis, atau Aphrodite atau Aphros = venus.atau:
4.April = Apreire = buka, musim tanam-tanaman mulai berbunga.
5.May = Maia Maiestas = putri tertua dan tercantik dari dewa atlas.
6.June = Juno (romawi) = hera (yunani), putri dari saturnus, istri jupiter, ibu dari mars, minerva and vulcan.
7.July = Julius Caesar = penguasa kekaisaran roma pertama (50 BC - 44
BC). Sebelumnya bulan ini dinamakan Quintilis = 5, atau bulan ke-lima.
8.August = Agustus = penguasa kekaisaran roma ke-dua (42 BC – 14 AD).
Sebelumnya bulan ini dinamakan Sextilis = 6, atau bulan ke-enam.
9.September = Septem, = 7, atau bulan ke tujuh.
10.October = Octo, atau octa = 8, atau bulan ke delapan.
11.November = Novem, Novemus = 9, atau bulan ke sembilan.
12.December = Decem, Decimus = 10, atau bulan ke sepuluh.
Asal-Usul Penamaan Bulan dalam Kalender Hijriah
1.Muḥarram (محرّم) = Haram > haram berperang.
2.Safar (صفر ) = Perjalanan > musim para kabilah berdagang keluar daerah.
3.Rabi' al-awwal (ربيع الأول) = awal Musim Semi.
4.Rabi' al-akhir (ربيع الآخر) = akhir Musim Semi.
5.Jumada al-awal (جمادى الاول) = awal Musim Kering/mati (tumbuhan).
6.Jumada al-akhir (جمادى الآخر) = akhir Musim kering/mati (tumbuhan).
7.Rajab (رجب) = Menghormati > persiapan bekal (fisik & mental) menuju Ramadhan.
8.Sya'ban (شعبان) = Berpencar > berpencar mencari mata air.
9.Ramadhan (رمضان) = bulan diturunkan-NYA ayat-ayat al-Qur'an.
10.Syawal (شوّال) = Membawa > musim hewan berkembang biak (betina membawa isi).
11.Dzu al-Qa'idah (ذو القعدة) = pemilik sikap duduk/tidak berdiri > masa tenang, tidak berperang.
12.Dzu al-Hijjah (ذو الحجة) = pemilik masa Hajj/Haji > musim Haji.
sumber