1.Thailand
Di Thailand, orang melakukan wai ketika mereka bertemu. Mereka merapatkan kedua telapak tangan dengan posisi jari-jari mengarah ke atas. Kemudian mereka akan memposisikan telapak tangan tsb sesuai dengan tingkat hubungan orang2 yang mereka sapa. Sebagai contoh, ketika mereka menyapa teman, orang Thailand memposisikan telapak tangannya di depan dada karena bagi mereka teman2 adalah setara. Namun, ketika mereka menyapa orang2 yang dihormati; guru, orang tua, atau sesepuh mereka memposisikan telapak tangan mereka di kening. Dan, ketika mereka bertemu dengan orang yang sangat sangat dihormati, mereka akan berlutut, membungkuk, dan wai menggunakan telapak tangan di kening.
2.Perancis
Di Perancis, orang-orang sering melakukan "air kiss" ketika mereka bertemu dengan orang yang mereka kenal. Mereka membungkuk sedikit, menempelkan pipi-pi mereka, dan membuat suara ciuman *muacchhhh...* kemudian mereka berganti pipi dan melakukannya lagi. *muacchhhh...*
Di Paris, orang-orang melakukan salam ini sebanyak empat kali. Namun, di beberapa wilayah Perancis, mereka biasa melakukannya dua
sampai tiga kali. Para pria hanya cipika-cipiki dengan pria lainnya jika
mereka adalah teman dekat atau anggota keluarga. Namun para wanita
Perancis hampir selalu cipika-cipiki terhadap pria maupun wanita yang
mereka kenal. Ketika pertama kali kenalan, mereka hanya berjabat tangan saja.
3.Jepang
Di Jepang, orang-orang membungkuk ketika mereka bertemu. Sama halnya dengan wai, cara orang Jepang membungkuk akan menunjukkan hubungan dan situasi yang terjalin. Sebagai contoh, dalam situasi resmi, ketika orang Jepang bertemu dengan orang yang dihormati, maka mereka akan membungkuk hampir 45 derajat dengan tatapan mata menghadap ke bawah. Semakin lama mereka membungkuk, semakin rendah mereka membungkuk, dan semakin banyak jumlah mereka membungkuk, maka semakin besar pula rasa hormat itu. Di situasi semi-formal ketika mereka bertemu untuk pertama kali, orang Jepang membungkuk sekitar 15 derajat. Dan di situasi kasual sehari-hari, ketika bersama teman-teman, mereka hanya menganggukkan kepala dan pundak seraya saling melihat.
4.Selandia Baru
Penduduk asli di Selandia Baru, suku Maori, melakukan hongi ketika
mereka bertemu pertama kali dengan seseorang. Mereka meletakkan tangan
kiri mereka ke atas pundak orang yang mereka sapa dan tangan kanan
saling berjabat tangan. Kemudian, masih dalam posisi yang sama, keduanya
saling membungkuk ke depan hingga hidung dan keningnya saling
bersentu han selama beberapa detik. gerakan tubuh ini bermakna bahwa
pikiran mereka saling berhubungan dan mereka bernafas dengan menghirup
udara yang sama.
5.Indonesia
Salam |
Di Indonesia, orang-orang terbiasa menyapa dengan saling berjabat tangan atau salim. Berjabat
tangan adalah sesuatu yang baik dan bagian dari kesopanan. Bahkan orang
yang tidak mau berjabat tangan ketika bertemu atau hadir di suatu
pertemuan, biasanya, dianggap sebagai orang sombong.
Berjabat tangan juga memiliki pengaruh dalam menghilangkan kedengkian
hati dan permusuhan sekaligus merupakan ciri orang yang hatinya lembut.
Selain itu, di beberapa daerah orang2 Indonesia memiliki tradisi sungkeman yang aslinya berasal dari budaya Jawa. Sungkeman, berasal dari kata sungkem yang berarti cium tangan, disimbolkan sebagai wujud hormat dan bakti khusus dari kalangan muda kepada pihak yang lebih tua. Jaman sekarang, sungkeman tidak hanya ditemui ketika acara-acara tertentu saja seperti pernikahan atau Idul Fitri, namun juga di berbagai kesempatan.
Selain itu, di beberapa daerah orang2 Indonesia memiliki tradisi sungkeman yang aslinya berasal dari budaya Jawa. Sungkeman, berasal dari kata sungkem yang berarti cium tangan, disimbolkan sebagai wujud hormat dan bakti khusus dari kalangan muda kepada pihak yang lebih tua. Jaman sekarang, sungkeman tidak hanya ditemui ketika acara-acara tertentu saja seperti pernikahan atau Idul Fitri, namun juga di berbagai kesempatan.
Sungkeman |
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar