Halaman

Minggu, 07 Juli 2013

Sejarah Resident Evil Part 2

11. USS Alpha Team Mr. Death


Tepat malam hari tanggal 22 September USS Alpha Team dibawah kepemimpinan Hunk mulai diturunkan menuju Underground Research Facility via jalur sewer dibawah kota. Misi mereka adalah untuk mengambil secara paksa semua t-virus beserta sample G-virus yang dibuat oleh William Birkin. Unit ini merupakan satuan tugas yang dilatih secara khusus oleh Umbrella, tidak seperti unit UBCS yang digunakan sebagai pasukan (anti-BOW) para-militer dalam skala massal, USS merupakan agen keamanan Umbrella yang dilatih layaknya pasukan elit, seperti infiltrate, sabotase, assassination, special-ops dan tugas rahasia lainnya. USS Alpha team pun tidak hanya di beri mainan ecek ecek seperti Unit UBCS, mereka di beri mainan yang sangat canggih pada masanya.  

Hunk dan timmnya berhasil memasuki Underground Research Facility tanpa diketahui pihak keamanan, dalam aksinya tim dibagi menjadi 2 grup, grup 1 bertugas mengambil sample sedangkan grup 2 bertugas menjaga jalur escape point. Grup 1 bergerak menuju laboratorium William dengan 2 unit member (salah satunya adalah Hunk) sebagai “sample taker”. William yang saat itu sudah menyelesaikan project G-virusnya tidak sadar kalau 2 unit USS yang berada dalam fasilitas sudah mengincarnya, alhasil dia-pun kaget saat Hunk beserta unitnya berhasil menerobos masuk ruang penelitiannya. William yang terkejut langsung mengambil handgun yang berada di meja dan menodongkannya ke Hunk. Saling todong senjata membuat suasana semakin runyam, Hunk yang meminta paket sample tersebut untuk diserahkan kepadanya malah tidak digubris William, ia pun masih ngotot untuk mempertahankannya, walau secara kondisi William dalam keadaan yang terjepit. Saking gemetarnya William tidak sengaja menyentuh sesuatu sehingga benda tersebut jatuh ke lantai. Panik mendengar benda yang terjatuh, rekan setim Hunk langsung memberondong William hingga tersungkur, Hunk yang tidak ingin terjadi kerusakan pada sample tersebut langsung menghentikan rekannya untuk tidak menembak. Setelah William tidak berdaya, mereka-pun berhasil mengambil paket virus dan segera meninggalkan ruangan lab. 

Misi sudah terselesaikan, paket t-virus dan sample G-virus sudah ditangan USS Alpha Team, selanjutnya mereka tinggal bergerak menuju escape point untuk dijemput helikopter. Namun sayang ditengah perjalanan, hal tersebut tidak berjalan sesuai rencana, karena unit ini nantinya akan menjadi bulan-bulanan William Birkin.  

William yang saat itu sekarat di ruangannya langsung didatangi oleh istrinya Anette Birkin yang tidak sengaja mendengar suara tembakan dari lab William, khawatir dengan kondisi suaminya yang makin memburuk, ia segera bergegas mencari pertolongan. Apa yang dilakukan Anette menjadi sia-sia, karena William sendiri sudah menginjeksi dirinya dengan sample G-virus. William-pun akhirnya bermutasi menjadi monster yang disebut G-type.  

Tak lama kemudian, kepanikan mulai terjadi diruang Underground Research Facility, beberapa BOW Hunter yang digunakan sebagai obyek penelitian sempat terlepas dari sel dan mengamuk hampir diseluruh ruangan, tak ayal para pekerja dan researcher-pun banyak yang tewas karena amukannya. Kepanikan tersebut semakin menjadi-jadi ketika para researcher dan staff lainnya mengetahui jika William sudah menjadi monster dan berkeliaran di Underground Facility. Pembunuhan akhirnya terjadi hampir diseluruh ruangan fasilitas, beberapa pekerja dan researcher yang selamat berusaha mengaktifkan sistem temperatur ruangan untuk menghentikan BOW dengan cara mendinginkan suhu ruangan dibawah 0 derajat. Cara tersebut memang berhasil, sebagian besar BOW yang berada diluar area karantina berhasil dibekukan sehingga monster-menster tersebut tidak bisa bergerak. Namun William yang sudah keburu keluar dari ruangan fasilitas tidak sempat dicegah oleh sistem keamanan, alhasil William langsung memburu seluruh anggota USS Alpha Team yang sedang bergerak menuju sewer.  

Anggota USS yang tidak sadar menjadi target buruan William tidak menduga jika mereka nantinya harus berhadapan dengan monster yang cukup kuat, apalagi USS bukanlah unit yang dilatih sebagai anti-BOW. Belum sampai setengah perjalanan menuju sewer Hunk dan timnya akhirnya terkejar oleh William, mereka yang terkejut dengan kehadiran monster tersebut secara tiba-tiba langsung melepaskan tembakan secara membabi-buta. Well, namun sayang sekali, ternyata senjata MP5 yang dipakai anggota Hunk bukanlah tandingannya, tembakan-tembakan itu bahkan tidak mampu melumpuhkan sama sekali. At least, William yang sudah diliputi kemarahan yang luar biasa akhirnya membantai satu demi satu anggota USS Alpha Team. 

Setelah menghabisi beberapa anggota USS, William lalu menghancurkan paket t-virus yang sempat dicuri oleh mereka, sample-sample yang hancur berantakan tersebut akhirnya menginfeksi tikus-tikus yang nantinya menjadi penyebab penyebaran virus di Raccoon City. 

Hunk yang akhirnya tidak sadarkan diri akibat terkena serangan William Birkin terpaksa terjebak di area sewer selama 8 hari, beberapa anggota USS yang menjaga escape point di jalur sewer-pun tewas ditangan William, operasi ini akhirnya dianggap gagal oleh Umbrella. Insiden sewer serta kekacauan di Underground Research Facility merupakan awal yang akan menjadi klimaks kehancuran Raccoon City, sementara masyarakat masih beraktivitas seperti biasanya, tikus-tikus yang sudah terinfeksi t-virus kini sudah menyebar memenuhi jalur-jalur pembuangan diseluruh bagian kota, bahkan frekwensi penyebaran virus sudah lebih cepat ketimbang saat virus masih menyebar di Arklay Mountains.


12. Jill Valentine and Umbrella Operation Part 1

Singkat cerita, hampir semua masyarakat Raccon city sudah tercemar T-Virus,dengan sigap Umbrella pun langsung melancarkan First Operation nya.

Tepat sore hari, unit UBCS mulai diturunkan diseluruh Raccoon City dengan menggunakan helikopter. 120 member yang berpartisipasi dalam operasi tersebut dibagi dalam 4 Platoon, masing-masing Platoon nantinya memiliki tugas yang berbeda-beda dalam setiap satuan operasi, diantaranya sebagai berikut :  

Memonitor seluruh combat data yang didapat dari setiap aktivitas BOW yang berada di Raccon City.

Mengevakuasi para Staff dan Researcher Umbrella sesuai ketentuan instruksi.  

Memusnahkan barang bukti, file serta laporan yang berhubungan dengan Umbrella Corporation jika data-data tersebut tidak berhasil diamankan.  

Setiap unit UBCS dilengkapi dengan berbagai macam combat equipment sampai peralatan senjata berat untuk mendukung setiap operasi yang akan dilaksanakan. Dimulai dari persenjataan standard seperti M4A1, smg MP5, shotgun M3, PSG-1 hingga senjata anti tank peluncur roket AT4 dan granat MK3A2. Tak ketinggalan juga kendaraan lapangan HUMVEE yang sudah dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 50.  

2 jam setelah pendaratan, nampaknya unit-unit UBCS tidak begitu siap melawan kepungan zombie-zombie yang memenuhi kota, walau dengan menggunakan persenjataan lengkap banyak dari mereka malah jadi bulan-bulanan zombie, unit-unit yang ditugaskan untuk menetralisir kota tidak sanggup menekan secara represif, akhirnya dalam hitungan jam saja unit-unit UBCS langsung berjatuhan.

Dilain pihak squad-leader Platoon Delta Nicholai Ginovaef yang ditugaskan untuk memonitor aktivitas BOW yang berkeliaran di Raccon City (Operation Watchdog) mulai mengalami hambatan, unit-unitnya banyak yang tewas saat melakukan operasi, yang tersisa hanya tinggal Carlos Oliveira dan Leutenant Mikhail Victor. Platoon Charlie dan Bravo mulai sibuk dengan war-survival, unitnya mulai terpecah-pecah saat terjebak dalam situasi sulit. Beberapa anggota Platoon Bravo dibawah kepemimpinan Tyrell Patrick mulai tunggang langgang demi menyelamatkan diri-sendiri.  

Murphy Seeker salah satu dari Platoon Alpha terus berjuang menghabisi satu demi satu zombie yang berkeliaran dijalan, namun pertempuran bukanlah hal yang mudah jika dilakukan sendiri, alih-alih terdesak dengan berbagai macam makhluk yang mengincarnya, ia pun mencoba kabur menuju Raccoon Press Office sembari bertahan disana. 

Diluar dugaan semua unit UBCS yang beroperasi mulai berkurang drastis, Yang tersisa tinggal Platoon Delta reserve squad yang nantinya ditugaskan untuk merebut sample darah Thanatos (Operation Emperor Mushroom) dan sebagian Charlie Platoon yang masih terjebak dalam pertempuran melawan zombie. Walau secara umum konsolidasi pasukan sudah tidak bisa dilakukan karena terputusnya kontak dengan pihak monitor (squad-leader), toh akhirnya setiap member harus bisa berjuang sendiri-sendiri demi menyelamatkan nyawanya masing-masing, bahkan mereka memanfaatkan situasi pengalihan penduduk sipil jika keadaan semakin memburuk, layaknya game survival di hutan belantara yang menggunakan apa saja serta dengan cara apa saja untuk terus bisa bertahan hidup.

RACCOON CITY INCIDENT - Desperation Moment

27 September, David Ford seorang anggota kepolisian RPD yang semakin mengalami tekanan mental terus menerus, mengungkapkan kondisi terakhir yang terjadi di RPD station dalam suatu surat. Chief Brian yang memberikan keputusan final agar seluruh anggota RPD untuk mempertahankan Raccon City membuat David dan rekan-rekannya mulai kehilangan harapan. 

12 orang yang bertahan di kepolisian tewas saat sekumpulan zombie berhasil menembus barikade gedung, ditambah lagi kehadiran makhluk yang tidak dikenal sempat berkeliaran didalam ruangan kepolisian. David dan rekan-rekannya yang sempat melihat monster itu memanggilnya dengan sebutan “Licker”. Walau sempat takut dengan kehadirannya, para officers mau tak mau harus bertahan, mereka-pun harus siap berhadapan dengan monster tersebut.  

Di lain tempat 2 orang UBCS yang terkatung-katung dijalanan Raccoon City mulai kehilangan harapan. Campbell beserta rekannya berniat untuk menuju St. Michael Clock Tower untuk menunggu evakuasi, namun jalan menuju tempat tersebut tidaklah mudah, mereka harus berjuang untuk lolos dari berbagai kepungan zombie dan makhluk-makhluk berbahaya lainnya. Dengan cara apapun harus mereka lakukan demi keselamatan diri mereka sendiri, seperti merampas persenjataan anggota UBCS yang terluka, menggunakan penduduk sipil sebagai umpan atau pengalihan, meninggalkan rekan yang tidak dapat diselamatkan, bahkan sampai memanfaatkan situasi sulit dengan mengorbankan pihak-pihak tertentu. 

Dengan kondisi fisik yang mulai melemah serta persenjataan yang minim Campbell beserta rekannya berhasil sampai di gerbang area St. Michael Clock Tower, ditengah perjalanan, mereka sempat melihat seorang gadis yang selamat muncul didalam gedung. Gadis itu merupakan survivor terakhir disaat seluruh pengungsi yang berada dalam gedung Clock Tower tewas karena kecelakaan.

28 September

28 September, Raccoon City sudah diambang kehancuran, semua personel keamanan yang ditugaskan untuk menyelamatkan kota sudah tidak bisa diharapkan lagi, Raccoon General Hospital serta Raccoon Police Departement yang sempat berusaha mati-matian menjalankan tugasnya masing-masing kini sudah tidak lagi aktif. Jill yang sadar betul akan situasi tersebut akhirnya berniat untuk meninggalkan Raccoon City sebelum semuanya terlambat. Tanggal 28 September merupakan titik klimaks yang akan mengawali the final operation XX yang diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat pada tanggal 1 Oktober nantinya.  

Dilain pihak Umbrella yang saat itu juga mulai gencar dengan final solution-nya setelah kedua tim sebelumnya gagal menjalankan tugas, berusaha memprioritaskan untuk menjaga kerahasiaan seluruh aset penelitian dan menutup semua informasi yang menimpa Raccoon City. Mereka tidak ingin tragedi Raccoon City nantinya merusak seluruh reputasi perusahaan, alhasil setelah melakukan rapat para petinggi, Spencer segera merintahkan seluruh unit yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas extermination terhadap semua hal yang berhubungan dengan insiden Arklay region dan Raccoon City. 

Unit-unit pemusnah seperti BOW Tyrant T-103 dan Tyrant T-02 (Nemesis) mulai disiapkan untuk nantinya diterjunkan dalam misi pembersihan terakhir. Tidak hanya itu saja, Umbrella juga mempersiapkan unit lain yang sudah ditraining secara khusus, mereka adalah anggota USS baru yang juga diterjunkan bersamaan dengan kedua unit pemusnah lainnya. 

Pihak pemerintah nampaknya juga tidak ingin ketinggalan moment penting tersebut, usai setelah melakukan pertemuan dengan direktorat agen pemerintah serta FBI, Presiden segera memutuskan untuk membentuk tim investigasi guna mencari informasi serta barang bukti yang melibatkan Umbrella Corporation. Kemungkinan 2 hari sebelumnya pemerintah mendapatkan bocoran informasi mengenai G-virus serta deskripsi file tentang BOW dari salah satu anggota STARS Alpha Team.  

US Special OPS akhirnya dibentuk menjelang kehancuran Raccoon City, mereka secara serentak ditugaskan pada tanggal 28-29 September bersamaan dengan unit-unit khusus Umbrella yang juga saat itu diterjunkan untuk menjalankan extermination. 

BOW Tyrant (Nemesis) dikirim langsung menuju Raccoon City pada hari itu juga, monster ini bertugas untuk membasmi seluruh anggota STARS yang pernah terlibat insiden Arklay regions. Nemesis merupakan prototype BOW yang sangat sempurna, ia memiliki tingkat intelegensia yang tinggi, kecepatan serta kekuatan yang melampaui BOW lainnya. Monster ini juga patuh pada program, protokol yang dijalankan selalu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Umbrella, Nemesis juga dapat menggunakan berbagai macam senjata berat (salah satunya rocket launcher) serta mempunyai daya resistansi yang hampir menyamai Lisa Trevor. Tak dipungkiri jika Nemesis merupakan monster pemburu nomor 1 di Resident Evil.  

Korban pertamanya adalah Brad Vicker salah satu mantan anggota STARS, Brad yang saat itu memang sedang terjebak dalam situasi kota, berusaha untuk bersembunyi dari kejaran Nemesis, ia sempat tunggang-langgang di sekitar area RPD station gara-gara tak kunjung menemui jalan keluar. Kemungkina Brad sebelumnya merupakan salah satu anggota yang sempat bertahan di RPD station, namun setelah zombie-zombie dan makhluk lainnya berhasil menerobos barikade yang dibuat para officer, Brad memutuskan untuk kabur dari tempat tersebut. Sikapnya yang selalu kabur dari setiap masalah untuk saat ini memang berhasil, ia beberapa kali sempat lolos dari kejaran Nemesis ataupun kepungan para zombie-zombie yang berkeliaran. Namun ternyata keajaiban dewi fortuna tidak selalu mengikutinya, diakhir hidupnya, ia-pun mau tak mau harus mati ditangan Nemesis.


13. "Jill Valentine and Umbrella Operation" Part 2

Menjelang sore hari, anggota UBCS yang sedang bertahan di Clock Tower mulai mengalami depresi karena evakuasi tak kunjung datang, mereka bahkan tidak memiliki celah untuk menerobos keluar dari area Clock Tower, alhasil dengan kondisi yang sangat kelelahan dan stock amunisi yang kian menipis, Campbell beserta ketiga rekannya mulai bersiap-siap untuk habis-habisan melawan kepungan zombie yang sudah merangsek pintu gerbang, Campbell beserta kedua orang front-man yang berada diluar gedung mulai melancarkan tembakan kearah kepungan zombie, sedangkan rekan Campbell yang berada didalam gedung melakukan tembakan penetrasi dari jarak jauh guna melindungi ketiga anggotanya yang berada diluar, tembakan terus dilancarkan secara simultan guna menghemat amunisi, namun banyaknya zombie yang sudah berada disekitar area Clock Tower membuat mereka melakukan perlawanan yang sia-sia, tak berselang lama bertempur kedua front-man yang berada diluar gedung Clock Tower akhirnya tewas. Campbell beserta rekannya yang tidak dapat menahan kepungan zombie akhirnya memutuskan untuk berbalik menuju kedalam gedung. 

Disaat yang sama gadis yang menjadi survivor di Clock Tower kini mengalami kondisi sangat kritis setelah 5 hari tidak makan, disaat-saat terakhirnya gadis itu sempat menangis karena ia berpikir tidak akan selamat dari tempat tersebut, rekan Campbell yang merasa kasihan dengan kondisinya yang sudah diambang kematian berniat untuk tetap tinggal bersama gadis itu dan menemaninya hingga akhir. Campbell yang kehilangan harapan akhirnya bunuh diri, mereka bertiga pun mati.

Ditempat lain. Jill yang juga sedang mencoba meloloskan diri dari situasi genting, ternyata mengalami banyak hambatan, ia sempat berlindung di sebuah warehouse yang berada tidak jauh dari RPD station, disana ia bertemu dengan seorang penulis/salesman bernama Dario Rosso. Dario merupakan salah satu penduduk yang tinggal di Raccoon City, ia beserta Ibu, istri dan anaknya berniat kabur untuk meninggalkan kota saat virus mulai menyerang masyarakat Raccon City. Niatan untuk kabur bersama keluarganya pun harus dibayar mahal sejak tragedi yang menimpa Apple Inn tanggal 24 September, Dario harus kehilangan Ibu beserta istrinya. Sejak kejadian itu Dario bersama putrinya terus berjuang agar tidak menjadi korban keganasan para zombie. Pada tanggal 28 September, Ia bersama putrinya sepakat untuk mencoba kabur meninggalkan kota tanpa menunggu lagi, namun lagi-lagi situasi yang tidak mendukung membuatnya terpisah dari putrinya. Dario yang saat itu mengalami kemunduran mental akhirnya menolak ajakan Jill untuk meninggalkan Raccoon City, ia malah bersikeras untuk tidak kemana-mana dan akhirnya mengunci dirinya dalam sebuah kontainer, Jill yang tidak sanggup membujuknya akhirnya meninggalkan Dario sendirian.  

Dario akhirnya tewas tak lama setelah ia keluar dari kontainer, saat itu kemungkinan Dario sedang mencari sesuatu di dalam ruangan warehouse, namun setelah berjalan menuju salah satu ruangan, beberapa zombie yang berada di tempat itu langsung menyerangnya, Ia pun tewas seketika. 

Jill yang masih meneruskan perjalanannya tiba-tiba bertemu dengan Brad yang sedang dikepung oleh gerombolan zombie yang berada didalam Jack’s Bar, saat itu Brad yang sudah terinfeksi t-virus akibat terkena gigitan zombie merasa sudah tidak lagi memiliki harapan, Brad berkata kepada Jill untuk segera meninggalkan Raccoon City secepatnya, ia juga mengatakan bahwa semua anggota STARS yang terlibat dengan insiden Arklay regions sedang diburu oleh monster yang diciptakan Umbrella, Brad-pun mencoba memperingatkan Jill agar hati-hati dalam pelariannya. Setelah pembicaraan singkat, keduanya berpisah. 

Jill akhirnya memutuskan untuk menuju RPD station sembari mencari informasi dan bantuan, tak lama sampai didepan pintu gerbang kepolisian, ia dikejutkan dengan kemunculan Brad yang sedang dikejar-kejar Nemesis. Jill yang gemetaran akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa saat rekannya tewas ditangan monster tersebut. Bagi Nemesis satu mangsa STARS sudah dilumpuhkan, tinggal memburu mangsa berikutnya. Jill yang saat itu berhadapan satu lawan satu dengan Nemesis sadar kalau ia bukan tandingannya, alhasil Jill-pun dengan cepat mengecoh Nemesis dan langsung masuk ke dalam main hall gedung untuk mengunci pintu utama. Nemesis yang kecolongan saat sedang menyerang Jill akhirnya tidak bisa memasuki RPD station lewat pintu utama, ia juga sempat mencoba mendobrak pintu tersebut tetapi tidak berhasil. Untuk sementara ini Jill akhirnya terbebas dari kejaran Nemesis.

Didalam RPD station, Jill memutuskan untuk mencari anggota kepolisian yang masih selamat, ia berharap dengan adanya para anggota yang berada didalam gedung tersebut dapat membantu untuk melakukan evakuasi penduduk sipil serta bersama-sama meninggalkan Raccoon City. Namun sayang dengan sering berjalannya waktu Jill bahkan tidak menemukan satu-pun officer yang masih hidup, ia malah bertemu dengan zombie-zombie yang sudah menyebar diseluruh area ruangan RPD station. Sebenarnya Jill sempat bertemu dengan Marvin Branagh yang berada di office room dekat main hall, tetapi kondisi Marvin yang saat itu sedang tidak sadarkan-diri membuat Jill mengira bahwa ia telah tewas. Jill bergegas menuju ruangan STARS office yang berada di lantai 2, disana ia mencoba mengaktifkan radio-station untuk mencoba melakukan kontak dengan pihak luar yang masih bertahan, disaat sedang mencari-cari frekwensi gelombang radio, Jill menerima pesan suara dari seseorang yang bernama Carlos Oliviera, salah satu anggota UBCS dari Platoon Delta. Jill yang sadar akan adanya harapan diluar sana, berniat untuk meninggalkan RPD guna mencari orang-orang yang masih selamat. Ditengah perjalanan menuruni tangga lantai 2, Nemesis tiba-tiba muncul dihadapannya dengan cara memecah kaca ventilasi gedung, Jill yang terkejut melihat kedatangannya mau tak mau harus segera kabur agar tidak bernasib sama seperti rekannya. Kejar-kejaran-pun mulai terjadi antara sang pemburu dengan mangsa yang diburu, layaknya predator yang sedang mengincar targetnya, Nemesis mengejar Jill dari lantai 2 hingga menuju main hall RPD station yang berada di lantai 1, zombie-zombie yang sempat berkeliaran di dalam gedung RPD-pun tak luput dari terjangan Nemesis, namun lagi-lagi Jill berhasil meloloskan diri dari RPD station saat Nemesis masih berada didalam gedung.  

Jill akhirnya bertemu Carlos disebuah restoran (Grill 13) dekan downtown district, Jill yang tidak mengira jika Carlos merupakan anggota sewaan Umbrella sempat terkejut dengan kehadirannya. Tak lama setelah berkenalan, mereka memutuskan untuk mencari jalan masing-masing, Carlos yang saat itu terpisah dari kesatuannya berniat kembali untuk mencari beberapa temannya yang sempat hilang, sedangkan Jill sendiri berniat membuka gerbang Raccoon City Hall yang berada di pusat kota.  

Setelah membuka gerbang Raccoon City Hall, Jill kembali bertemu dengan Carlos di tram-car station yang tidak jauh dari downtown district, kali ini Carlos ditemani dengan kedua rekannya yaitu Nicholai Ginovaef dan Mikhail Victor. Ketiganya merencanakan untuk menggunakan tram-car untuk menuju area evakuasi yang sudah ditetapkan, tempat tersebut tidak lain adalah St. Michael Clock Tower. Sayang tram-car yang berada didalam station ternyata belum bisa berfungsi karena ada beberapa bagian perangkat belum terpasang, Jill dan Carlos akhirnya berbagi tugas untuk mencari beberapa perangkat tersebut. Dalam pencariannnya, Jill sempat mengunjungi beberapa tempat berbeda seperti Stagla Gas Station, Umbrella Sales Office dan Warehouse (tempat pertama kali ia bertemu dengan Dario). Jill juga kembali berhadapan dengan Nemesis saat berada di Gas Station, tetapi lagi-lagi Jill kembali berhasil meloloskan diri. Dilain tempat Carlos yang sedang mengunjungi Umbrella Sales Office, akhirnya bertemu dengan Murphy Seeker, seorang rekannya yang berasal dari Platoon Alpha, Murphy yang saat itu terluka akibat gigitan zombie mencoba bertahan selama sehari di Sales Office, ia yang sudah mulai hilang kesadaran, memohon kepada Carlos untuk segera membunuhnya, Carlos yang tidak mempunyai pilihan lain akhirnya menembakkan senjatanya ketubuh Murphy hingga tewas.  

Saat keduanya berhasil mendapatkan peralatan yang dibutuhkan, Jill dan Carlos kembali ke tram-car station, namun ditengah perjalanan, Nicholai yang berada di station ternyata terjebak oleh sekumpulan zombie yang menyerbu masuk lewat luar area, ia-pun mencoba meloloskan diri dari kepungan makhluk-makhluk tersebut. Selang beberapa jam kemudian, Jill yang datang bersama Carlos akhirnya mencoba memperbaiki tram-car. Nicholai sejak awal menunggu distation sudah tidak berada disana lagi (kemungkinan ia kabur saat terjebak oleh sekumpulan zombie). Setalah tram-car berhasil diperbaiki, Jill, Carlos dan Mikhail akhirnya berangkat menuju St.Michael Clock Tower untuk menunggu evakuasi helikopter. Ditengah perjalanan kesialan-pun terjadi, Nemesis yang sudah mendeteksi keberadaan Jill di tram-car station, tiba-tiba menyerang sesaat tram-car mulai bergerak. Kali ini ketiganya benar-benar dalam posisi tersudut karena tidak ada celah untuk menghindar, Nemesis yang saat itu sudah bersiap-siap menghabisi Jill ternyata dihalangi oleh Mikhail, pertarungan satu lawan satu kembali terjadi, Mikhail yang terus mencoba memberondong dengan senjata M4A1-nya ternyata memang bukan tandingan Nemesis, bahkan monster tersebut semakin tidak terhentikan, hanya dengan sekali pukul saja Mikhail langsung terpental. Perlawanan Mikhail tidak berhenti sampai disitu saja, disaat-saat terakhirnya Mikhail berniat bunuh diri menggunakan hand-grenade untuk meledakkan dirinya bersama dengan Nemesis dan boom "Jadilah cococrunch" Nemesis pun terlempar keluar dari tram-car.


14. "Jill Valentine and Umbrella Operation" Part 3


Mereka berdua akhirnya sampai di Clock Tower tidak lama kemudian, sesampainya disana mereka mengalami insiden, tram-car yang mereka tumpangi secara tanpa sengaja keluar dari jalur dan menabrak tembok gedung sebelah barat, dalam kecelakaan tersebut Jill dan Carlos terpisah. Jill akhirnya memasuki gedung Clock Tower, disana ia mencoba memperbaiki sistem mekanisme tower yang sedang rusak guna mengaktifkan lonceng sebagai tanda evakuasi, nantinya saat lonceng Clock Tower dibunyikan, helikopter evakuasi yang stand-by berada tidak jauh dari Raccoon City akan datang menjemput.  

Nampaknya hal tersebut tidak berjalan sesuia rencana, Nemesis yang sudah mengetahui tindakan Jill untuk membunyikan lonceng sebagai tanda evakuasi akhirnya mulai mempersiapkan shock-therapy untuknya. Disaat helikopter evakuasi tiba, Jill yang kegirangan akan datangnya bantuan segera keluar dari pintu utama Clock Tower untuk memberi tanda kepada sang pilot, namun Nemesis tidak tinggal diam, dengan sekejap ia langsung menembakkan roket ke arah helikopter tersebut, dan akhirnya helikopter yang naas itu hancur berantakan.  

Jill yang masih terkejut dengan kejadian yang menimpanya barusan harus kembali berhadapan dengan sang monster-penghancur, Nemesis. Dalam kondisi ini, mau tak mau Jill terpaksa harus melawan Nemesis walau secara mental Jill masih belum siap, alhasil pertarungan yang tidak seimbang ini akhirnya membuat Jill terluka akibat serangan Nemesis, Jill-pun terinfeksi t-virus akibat serangan tersebut. Nemesis yang siap memberikan pukulan terakhir ternyata dikejutkan dengan kehadiran Carlos yang tiba-tiba datang menolong, kali ini duel antara Carlos dan Nemesis-pun terjadi. Carlos yang mencoba mengalihkan perhatiannya dari Jill terus memberondong Nemesis hingga tidak sengaja mengenai senjata yang dibawanya, alhasil Rocket Launcher yang dipakai Nemesis-pun langsung meledak, dan ledakan tersebut ternyata membuat Nemesis mengalami luka yang cukup serius. Walau sempat terluka cukup parah, Nemesis masih memiliki kemampuan tersisa untuk menghabisi Carlos hanya dalam satu kali serangan. Jill yang tidak membiarkan hal itu terjadi segera mencegah Nemesis, dengan berusaha sebisa mungkin Jill akhirnya berhasil melumpuhkan monster tersebut. 
 
Pertarungan untuk sementara ini telah usai, Jill dan Carlos bergegas kembali kedalam gedung Clock Tower sembari menunggu langkah selanjutnya. Tak lama kemudian Jill yang saat itu mengalami kemunduran fisik setelah bertarung seharian penuh akhirnya mulai tak sadarkan diri, Jill sempat mengalami koma hampir selama 2 hari. Disaat itu Carlos yang juga terus setia menemani Jill di Clock Tower akhirnya memutuskan untuk mencari vaksin guna menyembuhan Jill yang sedang terinfeksi t-virus, ia tidak menginginkan jika Jill nantinya harus bernasib sama dengan Murphy. Kini Carlos mau tak mau harus berjuang sendirian, karena sudah tidak ada lagi yang bisa menolongnya kecuali dirinya sendiri. 

29 September, Kehancuran Raccoon City sudah didepan mata dan petualangan-pun masih berlanjut.


15. Raccon City Incident “Leon and Jill” Part 1

Karena Timeline RE 2 dan RE 3 hampir bersamaan, jadi RE 2 dan RE 3 akan diceritakan secara bersamaan.

Diawali dengan kedatangan seorang polisi rookie yang baru saja ditugaskan ke Raccoon Police Departement, ia baru saja menyelesaikan pendidikannya di akademi kepolisian pusat, kecerdasan serta kecekatannya saat belajar di akademi membuatnya menjadi salah satu new-comer yang disegani oleh angkatan senior-nya. Pemuda tersebut tak lain bernama Leon S. Kennedy. Ia seorang pemuda yang idealistis, teguh pada tanggung jawab, sedikit ambisius serta cakap dalam menyelesaikan setiap masalah. Leon juga sempat terkenal dan jadi bahan pembicaraan para anggota RPD sebelum ia ditugaskan disana, Kevin Rayman salah satu anggota RPD yang sama-sama anggota SPF seperti Leon, mengungkapkan kekagumannya terhadap cowboy berumur 21 tahun itu. Beberapa anggota kepolisian lain seperti Marvin Branagh, David Ford juga sempat membicarakannya saat melihat data-data akademis yang dikirimkan dari pendidikan pusat.  

Leon tidak menyadari jika saat itu Raccoon City sedang mengalami krisis, 2 hari sebelumnya ia sempat mampir ke tempat penginapan sembari minum-minum bersama teman-teman dekatnya, bahkan ia minum sampai mabuk gara-gara pelampiasan masalah hubungan pribadinya yang lagi kandas ditengah jalan. Hampir selama sehari Leon tertidur di penginapan, sampai-sampai tidak sadar jika ia terlambat dalam jadwal tugas. 

Tanggal 29 September, Leon akhirnya sampai di perbatasan Raccoon City tepat pada malam hari. Ditengah-tengah perjalanannya, ia dikejutkan dengan sesosok mayat wanita yang sedang tergeletak ditengah jalan, merasa ada sesuatu yang aneh, ia-pun segera turun dari kendaraan untuk memeriksanya. Saat sedang sibuk memeriksa korban, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat untuk menghampirinya, segera setelah itu Leon langsung membalikkan badan dan mencabut pistolnya. Zombie-zombie yang sempat bersembunyi dibalik gang-gang kecil-pun mulai berdatangan, dengan posisi siaga, Leon terus mengkonfrontir para zombie-zombie yang mendatanginya. Namun apalah daya, mereka hanyalah pemangsa yang tak lagi hidup, berbicara toh juga tidak ada guna-nya. Tak lama kemudian mayat wanita yang baru saja ia periksa secara tiba-tiba hidup kembali dan berusaha menyerangnya, Leon yang saat itu masih dalam keadaan bingung langsung menembakkan pistolnya kearah zombie-wanita tersebut. Merasa dalam keadaan terancam dengan kepungan “orang-orang aneh”, Leon-pun berusaha kabur dari kejaran mereka. Saat berlari dipersimpangan jalan, ia bertemu dengan seorang gadis yang juga sedang diserang oleh zombie, dengan cepat Leon langsung menolong gadis itu.


Gadis tersebut bernama Claire Redfield, ia adalah adik dari Chris Redfield salah satu ex. anggota STARS Alpha Team. Claire yang juga datang ke Raccoon City guna menemui kakaknya ternyata sama-sama tidak mengetahui keadaan kota tersebut yang sedang dilanda masalah penyebaran virus, alhasil keduanya langsung terheran-heran dengan kejadian yang mereka alami barusan. Leon dan Claire akhirnya sepakat untuk mengunjungi kepolisian pusat untuk mencari informasi serta bantuan, setelah melihat situasi kiri-kanan dan dirasa cukup aman, mereka langsung mengambil mobil polisi yang terparkir tidak jauh dari jalan utama dan segera berangkat menuju RPD station.

USS Delta Team Operation

Beberapa jam sebelumnya, Umbrella juga menerjunkan tim-elite pemusnah kedua untuk menjalankan misi terakhirnya, USS Delta Team yang beranggotakan 6 orang mulai dikirim ke Raccoon City dengan menggunakan helikopter. Umbrella yang kehilangan kontak saat memonitor Nemesis pada tanggal 28 September, mengira bahwa monster tersebut telah gagal dalam menjalankan tugas untuk menghabisi Jill saat pertarungan di St. Michael Clock Tower. Apalagi Umbrella juga mendengar kabar bahwa pemerintah juga mengirim unit khusus untuk mencari adanya bukti-bukti keterlibatan Umbrella dengan Raccoon City. Kedua alasan itulah yang akhirnya membuat USS Delta Team diterjunkan Umbrella pada tanggal 29 September. 

Anggota USS Delta Team diisi dengan orang-orang pilihan, mereka adalah best of the best human soldier yang pernah dimiliki Umbrella, layaknya Hunk yang memimpin USS Alpha Team, keempat anggota USS Delta Team kemungkinan juga melakukan pelatihan yang sama dengan Hunk di Rockfort Military Training Facility. Mereka adalah Lupo (squadleader), Vector (recon), Spectre (specialist), Beltway (demolition), Bertha (support) dan Four Eyes (scientist). USS Delta Team juga sangat diistimewakan oleh Umbrella, bukti bahwa unit ini memiliki perlengkapan serta persenjataan paling canggih ketimbang unit-unit lainnya membuat Umbrella menaruh harapan banyak terhadap unit-elite tersebut. Tidak seperti UBCS serta USS Alpha Team yang hanya dilengkapi senjata standar, Delta Team sudah dilengkapi dengan combat equipment seperti, Cloaking Device, Nightvision Google, customize combat knife, senjata G36 dengan scope, M4A1 ber-silencer, Personal Miner, HE Grenade dan beberapa peralatan modern lainnya.  

Tugas USS Delta Team sebenarnya merupakan misi lanjutan yang seharusnya diselesaikan tim UBCS, namun ketika tim tersebut mengalami kehancuran, Delta Team akhirnya menggantikan posisi mereka.  

Mengamankan atau memusnahkan semua bukti-bukti tentang keterlibatan Umbrella dengan bencana yang sedang menimpa Raccoon City.  

Menghabisi semua personel keamanan Raccoon City yang masih hidup ataupun pihak-pihak tertentu yang akan membahayakan operasi mereka.  

Menetralisir unit-unit US Spec Ops yang juga diturunkan oleh pemerintah guna menginvestigasi sebab-sebab yang terjadi di Raccoon City.  

Bisa dibilang tugas mereka layaknya permainan “seek and destroy” yang menurutku gampang-gampang susah, karena modal utama mereka bukanlah dari persenjataan serta pengalaman masing-masing individu, melainkan ketahanan mereka dalam situasi“war-survival” yang terus menerus. Saat itu USS Delta Team benar-benar diuji sampai sejauh mana mereka bisa bertahan nantinya.  

Dilain tempat, Leon bersama Claire yang sedang melakukan perjalanan menuju RPD station, tiba-tiba mengalami kecelakaan tidak terduga. Mobil yang mereka tumpangi sempat ditabrak oleh sebuah truck yang dikendarai oleh seorang sopir yang sekarat akibat terinfeksi t-virus. Truck yang lari ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi tersebut membuat kendaraan Leon pontang-panting, apalagi didalam mobil yang dikendarainya terdapat zombie yang sebelumnya sempat tergeletak di bawah kursi belakang. Leon dan Claire yang panik dengan kejadian itu, dengan cepat mengamankan zombie yang ingin memangsa mereka sembari ngebut menghindari kejaran truck yang berada dibelakangnya. Alhasil kecelakaan-pun terjadi saat di pertigaan jalan, Leon dan Claire langsung melompat keluar dari mobilnya sebelum truck tersebut sempat menabrak mereka, kecelakaan hebat itu akhirnya memisahkan Claire dan Leon dipersimpangan jalan. Dibalik reruntuhan kendaraan yang hancur, Leon mengatakan kepada Claire untuk segera menemuinya di RPD station.


16. Raccon City Incident "Leon and Jill" Part 2

Leon at RPD Station

Petualangan mereka-pun dimulai, Leon yang berjalan melewati jalan utama nantinya akan sampai di area parking-lot RPD station, sedangkan Claire yang nantinya melewati shortcut downtown district akan sampai di halaman utama gedung RPD. Secara teknis mereka adalah orang-orang rookie yang belum berpengalaman dalam situasi tersebut, kepungan berbagai zombie yang memenuhi kota ternyata bukanlah suatu halangan yang berarti bagi mereka, strategi “hit and run” merupakan salah satu solusi yang tepat dimana mereka tetap bisa survive dengan amunisi serta persenjataan yang pas-pasan. Ditengah perjalanan Claire bertemu dengan Robert Kendo seorang pemilik gun-store yang juga merupakan teman baik Barry Burton. Mereka berdua sempat berbicara tentang kejadian yang menimpa kota tersebut. Tak lama setelah Robert mengunci pintu depan store-nya, zombie-zombie yang berada diluar langsung merangsek masuk dengan cara memecahkan kaca jendela, Robert yang terkejut dengan kejadian itu langsung tewas seketika saat gerombolan zombie tiba-tiba menyerangnya.  

Diwaktu yang sama, Leon yang sampai di backyard-area RPD station, mencoba menaiki tangga untuk mengakses pintu darurat yang berada di rooftop, disana ia melihat sebuah helikopter berputar-putar mengitari area tersebut, kemungkinan helikopter itu sedang mencari penduduk sipil untuk dievakuasi. Tak lama kemudian seorang anggota kepolisian berhasil keluar dari pintu darurat sambil tergopoh-gopoh, ia mencoba memberi tanda kepada sang pilot untuk segera menghampirinya. Namun sayang saat sedang sibuk untuk meminta bantuan, polisi malang itu langsung dikeroyok oleh zombie-zombie yang sedang mengejarnya. Kesialan-pun terjadi, bukannya malah selamat malah bikin bencana, saat dikeroyok oleh gerombolan zombie, senjata yang dipakai polisi tersebut tidak sengaja mengenai pilot helikopter yang sedang mengitari area rooftop, alhasil pilot-pun akhirnya tewas dan helikopter yang ditumpanginya langsung menimpa gedung RPD station.  

Claire yang beberapa kali terkepung oleh gerombolan zombie yang berada disetiap sudut jalan, akhirnya sampai dipintu gerbang halaman utama RPD station, disana ia sempat dihadang oleh Brad Vickers yang sudah berubah menjadi zombie, Claire sempat kesulitan saat menghadapinya, namun Brad tetaplah zombie yang tidak memiliki kemampuan spesial layaknya monster BOW, dengan beberapa kali tembakan beruntun saja, Claire-pun berhasil menghabisinya. Didalam RPD station, Claire sempat bertemu dengan Marvin Branagh di office room dekat main hall, Marvin yang saat itu sudah sangat kelelahan dan hampir tidak bisa bergerak mencoba menceritakan semua hal yang terjadi di Raccoon City kepada Claire, ia juga menambahkan bahwa kakaknya, Chris, telah lebih dulu meninggalkan kota untuk melakukan suatu penyelidikan terhadap sebuah perusahaan besar di Eropa. Tak lama setelah perbincangan mereka usai, Claire-pun meninggalkan Marvin sendirian di office room, marvin juga menitipkan security card kepadanya sebagai akses masuk ke beberapa ruangan yang berada di main hall. Kini ia mulai berpetualang menyusuri seluruh ruangan yang berada di RPD station, saat berjalan disebuah koridor dekat waiting room, ia dikejutkan dengan kehadiran monster BOW yang pernah meneror anggota RPD pada sehari sebelumnya, monster tersebut dikenal sebagai “Lickers”. Claire yang saat itu harus berhadapan satu lawan satu melawan Lickers, mau tak mau harus menghabisinya, secara teknis kemampuan Claire untuk membidik lawan dengan senjata sangatlah baik, ditambah lagi ia memiliki pengalaman belajar menembak yang sempat diajarkan oleh kakaknya, Chris. Dengan modal pengalaman tersebut ternyata Claire tidak begitu mengalami kesulitan untuk melumpuhkan Lickers yang sangat gesit, sebelumnya Claire sendiri sempat panik saat Lickers beberapa kali mencoba menyerangnya, namun dengan beberapa tembakan ke arah yang tepat, monster itu berhasil ia jatuhkan.


Claire melanjutkan perjalanannya menuju STARS office yang berada dilantai 2, gerombolan zombie yang berkeliaran di setiap ruangan kini bukanlah halangan lagi baginya, dengan cepat Claire berhasil melewati semuanya dan sampai diruangan STARS office. Sesampainya diruangan tersebut Claire akhirnya bertemu kembali dengan Leon, mereka berdua sempat terlibat pembicaraan yang sangat penting tentang semua hal yang terjadi di kota tersebut, Claire sendiri juga sempat menemukan diary kakaknya yang ditinggalkan dalam locker desk. Di diary tersebut Chris mengungkapkan permintaan maaf-nya kepada Claire karena tidak sempat menemuinya. Walau sempat merasa sedih, Claire bersyukur karena tidak terjadi hal yang buruk terhadap kakaknya. Leon sendiri yang sedang mengecek beberapa file diruangan tersebut akhirnya menemukan kiriman fax yang baru saja ditransfer oleh Chris, fax tersebut berisi bukti laporan tentang keterlibatan Umbrella Corporation dalam pengembangan monster BOW dan beberapa eksperimen yang menyebabkan tragedi di Arklay mountains, namun sayang kiriman fax tersebut sangatlah terlambat, karena seluruh anggota kepolisian yang berada di RPD station sudah tidak ada lagi yang selamat. 

Tak lama kemudian akhirnya mereka berdua sepakat untuk meninggalkan Raccoon City, didalam pelarian terakhirnya, Claire dan Leon nantinya akan menjadi saksi tentang semua hal yang berkaitan dengan Umbrella Corporation dan segala konspirasinya.

OPERATION UNDERCOVER 

Dilain tempat USS Delta Team yang dikirim oleh Umbrella beberapa jam sebelumnya kini sudah mengudara diatas kota Raccon City. Vector, Spectre, Beltway dan Bertha langsung diterjunkan tak lama setelah unit US Spec OPS berhasil mendarat dikota tersebut. Belum jelas berapa kemungkinan personel US Spec OPS yang nantinya dihadapi oleh Vector dan rekan-rekannya, karena unit pemerintah ini juga memiliki beberapa misi yang sangat beragam, salah satunya yang terkenal adalah operasi pengambil-alihan G-virus dan penggunaan senjata Paracelsus Sword untuk melawan beberapa monster BOW Tyrant T-103 pada tanggal 30 Oktober.


Pertarungan “street fighting” antara USS Delta Team dengan ratusan zombie dan monster BOW lainnya terus terjadi sepanjang malam, USS Delta Team yang sudah dilengkapi berbagai macam peralatan canggih nampaknya tidak begitu mengalami kesulitan untuk melakukan “war survival”. Secara teknis kemampuan setiap masing-masing individu yang dimiliki unit-elite ini juga terbilang cukup hebat, mereka bahkan dilatih secara profesional sehingga menjadi salah satu agent terbaik yang pernah dimiliki Umbrella.  

Tak lama setelah USS Delta Team diturunkan, Umbrella headquarter juga mengirimkan 6 unit BOW Tyrant T-103 langsung dari Sheena Island dengan menggunakan capsule khusus yang diangkut dengan helikopter. 1 unit T-103 diterjunkan tepat di area RPD station untuk mengambil sample G-virus yang tersisa, 1 unit lagi diterjunkan di area uptown district dengan tugas menghabisi semua anggota kepolisian, tim keamanan, survivor serta penduduk sipil yang berada di area tersebut. Dan sisa 4 unit Tyrant lainnya akan diterjunkan ke area Dead Factory guna membasmi semua anggota US Spec OPS 2nd team yang sedang mengamankan salah satu senjata pemusnah BOW yaitu “Paracelsus Sword”.  

Di Raccoon General Hospital, US Spec OPS 1st Team ditugaskan untuk menginspeksi seluruh ruangan gedung sembari mencari file-file yang berkaitan dengan Umbrella Corporation. Beberapa anggota sempat bertempur dengan puluhan zombie yang memenuhi Hospital, namun perlawanan mereka tidak berselang lama, gerombolan BOW Hunter yang sempat menyusup ke Hospital ternyata menjadi ancaman serius bagi 1st US Spec OPS. Mereka-pun sempat kocar-kacir saat berhadapan dengan Hunter, tembak-tembakan serta kepanikan setiap anggota membuat tim ini tidak bisa fokus dengan target yang dihadapinya, akhirnya satu demi satu anggota US Spec OPS-pun tewas ditangan Hunter.


17. Raccon city Incident "Leon and Jill" Part 3

Menjelang tengah malam Leon dan Claire kembali berpetualang menyusuri RPD station, zombie-zombie yang berkeliaran di setiap ruangan terus mereka lumpuhkan, mereka sesekali juga sempat bertemu dengan Licker yang berada di main hall lantai 2 dan beberapa gerombolan cerberus. Ditengah koridor ruangan Claire bertemu dengan Sherry Birkin, anak dari William Birkin dan Anette Birkin. Sherry yang saat itu terjebak dalam insiden Raccoon City segera diperintahkan oleh ibunya untuk mencari perlindungan di Raccoon Police Departement, namun sejak kejadian virus outbreak pada tanggal 26 September yang mulai membahayakan RPD station, Sherry akhirnya mulai bersembunyi dibeberapa ruangan yang tidak diketahui oleh para officer yang berada di dalam gedung. Puncaknya saat RPD station benar-benar jatuh ketangan para zombie, Sherry yang saat itu masih berada di dalam ruangan, terus bersembunyi hingga nantinya ia bertemu dengan Claire. Sesaat sebelumnya Claire yang kembali mengunjungi office room sempat bertemu dengan Marvin, namun kondisi Marvin yang saat itu sudah mulai tak sadarkan diri, membuat Claire jadi khawatir terhadap sosok perubahan fisik Marvin. At least Marvin-pun lambat laun berubah menjadi zombie dan mulai menyerang Claire. Claire yang tidak ada pilihan lain selain membunuhnya, terpaksa menembakkan pistolnya ke arah Marvin, Marvin akhirnya tewas.

Leon sendiri yang berada di area parking-lot RPD station tanpa sengaja bertemu dengan seorang wanita bernama Ada Wong, Ada yang saat itu sedang mengunjungi Raccoon City dengan alasan untuk mencari kekasihnya, John, ternyata merupakan salah satu anggota spy yang dikirim oleh suatu organisasi rahasia untuk merebut sample G-virus dari tangan William Birkin, saat itu Leon sendiri masih belum mengetahui tentang niatan Ada sesungguhnya. Alih-alih Ada membohongi Leon dengan tujuan membantunya, mereka berdua akhirnya bersama-sama melanjutkan perjalanan. Sesampainya di jail room, Leon dan Ada bertemu dengan seorang reporter bernama Ben Bertolucci, Ben yang memiliki beberapa informasi penting tentang Umbrella Corporation sengaja bersembunyi didalam penjara RPD station untuk melindungi dirinya dari ancaman para zombie. Saat Ada bertanya kepadanya tentang informasi yang ia ketahui, Ben menolak untuk menjawabnya, namun ia memberikan sebuah petunjuk tentang rute rahasia untuk keluar dari Raccoon City. Tak lama setelah menerima petunjuk dari Ben, Leon dan Ada segera meninggalkan Ben untuk mencari jalan menuju sewer. Petulangan-pun terus berlanjut, Leon dan Ada yang baru saja saling mengenal ternyata tidak kalah dalam urusan kerjasama, zombie-zombie dan makhluk pemangsa yang berusaha menghalangi ternyata bukan tandingan mereka berdua. Ada sendiri memiliki kemampuan tempur layaknya seorang security agent, ia mahir dalam menggunakan berbagai senjata ringan, menguasai teknik bela-diri serta mampu menyelesaikan tugas dalam kondisi sesulit apapun. Maka tidak aneh jika Ada mampu mengimbangi kemampuan Leon dalam mengatasi berbagai situasi yang berbahaya. Ben yang masih berada di jail room terus mencoba menyingkap rahasia dibalik konspirasi Umbrella Corporation, secara pribadi ia memiliki berbagai macam informasi tentang keterlibatan perusahaan tersebut dalam pengembangan virus dan eksperimen ilegal, namun sayang, sebelum ia sempat mempublikasikannya kepada masyarakat, William Birkin keburu membunuhnya sesaat setelah Leon dan Ada datang mengunjunginya. Ben-pun akhirnya tewas dengan sia-sia.   

Sebelum perjalanannya, Leon melakukan kontak dengan Claire, Claire yang saat itu bersama Sherry berniat bertemu dengan Leon di area underground train yang berada di basement Research Facility. Kereta tersebut nantinya akan mereka gunakan sebagai escape-point untuk keluar dari Raccoon City. Claire yang masih berada di RPD station, akhirnya bertemu dengan Chief Brian Irons yang berada di dalam kantornya, disana Claire melihat mayat seorang wanita yang tergeletak di atas meja, saat Claire bertanya kepada Chief tentang wanita tersebut, Chief Brian menjawab bahwa wanita itu adalah anak kesayangan dari Major Warren, salah satu orang penting di RPD yang juga menjadi pelopor pembentuk tim-elite STARS. Chief Brian mengungkapkan niatannya kepada Claire tentang keinginan pribadinya, Chief juga menceritakan semua tindakan yang pernah ia lakukan kepada beberapa anak buahnya, termasuk salah satunya membunuh anak Major Warren. Major Warren sendiri berhasil kabur meninggalkan kota sebelum virus menyebar di Raccoon City. Kesal dengan perkataan gila Chief Brian, Claire akhirnya meninggalkannya dan kembali melanjutkan perjalananya bersama Sherry. Chief Brian sendiri akhirnya tewas ditangan William Birkin tak lama kemudian.   

Ditengah petualangannya Claire dan Sherry lagi-lagi dihadapkan dengan masalah besar, kini mereka berdua harus berjuang untuk bisa lolos dari kejaran BOW Tyrant T-103 yang sedang berkeliaran di area RPD station. Berbeda saat Claire menghadapi monster BOW lainnya, T-103 ini ternyata lebih kuat dari yang ia perkirakan, Claire dan Sherry-pun harus berkali-kali putar otak untuk menghindari kejaran T-103. Sebenarnya Tyrant ini ditugaskan bukan untuk melakukan “hunting” melainkan prioritas mengambil sample G-virus dari William Birkin (atau paling tidak sample darah mutasi G-William Birkin). Namun nasib sial memang sedang menghampiri Claire, ia-pun harus berhadapan dengan T-103 untuk beberapa kali. Tak ayal jika Claire dan Sherry nantinya sedikit terlambat untuk menuju escape point yang berada di Underground Train.  

Leon dan Ada juga sempat bertarung melawan Giant Crocodile saat perjalanan menuju entrance sewer, mereka berdua sadar jika monster tersebut tidak bisa dilumpuhkan dengan hanya menggunakan senjata biasa saja, selain tubuhnya yang sudah bermutasi hampir 3x lipat dari ukuran normal, Giant Crocodile ini juga dalam kondisi yang sangat menguntungkan untuk memangsa mereka, karena Leon dan Ada tidak memiliki tempat yang cukup untuk melakukan teknik hit and run. Ada lalu menggunakan idenya untuk mengaktifkan panel untuk menjatuhkan sebuah gas-canister dari atas, alhasil canister yang jatuh itu langsung disambar oleh Giant Crocodile, dengan penyelesaian akhir Leon menembakkan senjatanya ke canister tersebut, so !!BUM!! kepala monster raksasa itu-pun hancur berantakan.  

Diujung pintu masuk sewer, Leon dan Ada bertemu dengan Anette Birkin, dalam pertemuan itu sempat terjadi insiden dimana Leon terluka akibat terkena tembakan saat mencoba melindungi Ada, Ada yang merasa bertanggung jawab atas kejadian tersebut langsung mengejar Anette yang sesaat kemudian meninggalkan mereka. Kejar kejaran-pun terjadi di area sewer, Ada yang terus mencoba mengejarnya akhirnya berhasil memojokkan Anette disebuah jembatan yang tidak jauh dari jalur entrance Underground Research Facility. Dalam situasi tersebut, akhirnya Anette menceritakan semua tentang kejadian yang telah menimpa Raccoon City, Anette juga mengatakan kepadanya bahwa John, kekasihnya telah tewas saat insiden yang terjadi di Arklay Research Facility. Mendengar perkataan tersebut Ada pun jadi naik darah, ia tidak rela jika John harus tewas dengan keadaan menderita, Ada lalu berusaha menyerang Anette, sempat terjadi tembak menembak diruangan tersebut, namun Ada lebih cepat dari perkiraan Anette, ia bisa memafaatkan celah saat Anette sibuk menembakinya. Dengan sekali pukul saja, Anette akhirnya terjatuh dari jembatan. 

Disaat insiden Arklay mansion, secara pribadi John telah menulis surat yang ditujukan kepada Ada, namun dengan keadaan yang saat itu sudah semakin memburuk surat tersebut akhirnya tidak tersampaikan. John sendiri adalah salah satu staff researcher Umbrella yang bekerja di Arklay Research Facility.   

Setelah kejadian itu, Ada kembali menjemput Leon untuk bersama-sama mencari jalan keluar, ditengah perjalanan mereka menemukan sebuah elevator yang menghubungkan area tersebut dengan Underground Research Facility. Disaat Leon mencoba mengaktifkan sistem elevator, tiba-tiba William Birkin muncul dan menyerang mereka. Ada yang berada di dalam elevator juga sempat terluka akibat serangan William, serangan tersebut ternyata menimbulkan luka yang cukup serius baginya, sampai-sampai Ada hampir tak sadarkan diri. Leon yang tidak terima atas perbuatan William langsung menantangnya berduel. Kini giliran Leon untuk membalaskan dendamnya terhadap William, pertarungan antara seorang rookie dan monster G-virus-pun terjadi.


18. Raccon City Incident "Last Hope" Part 1 

Leon yang masih belum mempunyai pengalaman untuk berhadapan dengan William ternyata sedikit kesulitan saat mencoba melawannya, serangan William yang terus membabi-buta membuat Leon harus bolak-balik melakukan teknik hit and run. Namun hal ini secara kondisi sangat menguntungkan, karena William sendiri pergerakannya tidak terlalu cepat. Leon yang mulai memanfaatkan jarak tembak terhadap William akhirnya dengan mudah dapat mengatasi semua serangannya. William sendiri sudah mengalami mutasi pada level 2, secara teknis hanya sebatas tingkat resistansi serta kemampuan serangan fisik saja yang bertambah, namun kalau urusan kecepatan bergerak nampaknya tidak begitu menggembirakan. Alhasil dengan tembakan terus-menerus dari jarak yang aman, Leon berhasil menjatuhkan William.  


Sesampainya di Underground Research Facility, Leon kembali melanjutkan perjalanannya sendirian, ia-pun terpaksa meninggalkan Ada di elevator untuk beberapa waktu. Didalam ruangan Facility, Leon banyak menemukan temuan-temuan tentang penelitan dan eksperimen makhluk-makhluk BOW, tak hanya itu saja, ia juga harus berhadapan dengan beberapa monster monster lain yang sebelumnya sudah membuat kerusuhan di tempat tersebut. Tak berselang lama Leon kembali bertemu dengan Anette, yang secara mengejutkan berhasil dari maut saat jatuh dari jembatan. Anette mengatakan kepada Leon jika rekannya, Ada adalah seorang mata-mata yang dikirim untuk mencuri sample G-virus, Leon yang lalu tidak serta-merta percaya kepada Anette, berniat mencari tahu sendiri tentang niatan Ada yang sesungguhnya. Diakhir pembicaraan Anette berpesan kepada Leon untuk segera membawa Sherry keluar dari Raccoon City dengan selamat.

RACCOON CITY INCIDENT - Last Hope

30 September, Claire dan Sherry berhasil memasuki Underground Research Facility setelah melalui perjalanan yang cukup panjang. Setibanya di tempat tersebut, Sherry yang sebelumnya terkena infeksi G-virus akhirnya jatuh sakit, ia mulai demam dan mengalami kondisi yang tidak stabil, hal ini disebabkan gara-gara ulah William Birkin yang meng-implant G-embrio kedalam tubuh Sherry saat ia berada di RPD station. Claire yang khawatir akan keadaannya akhirnya bergegas membawa Sherry ke security room untuk diistirahatkan. Setelah menitipkan Sherry ditempat yang aman, Claire kini harus kembali berpetualang untuk menjelajahi seluruh ruangan yang berada di Underground Research Facility. Bertarung head to head dengan makhluk BOW seperti Hunter, Licker dan monster aneh lainnya kini bukan lagi halangan bagi Claire, Claire yang beberapa kali sempat berhadapan dengan T-103 saat di RPD station ternyata dapat menaklukkan monster-monster di Research Facility tanpa kesulitan sedikit-pun. Walau tak memiliki kemampuan bela diri atau penguasaan senjata secara lengkap namun mental Claire yang bisa dibilang lebih baik ketimbang kakaknya ternyata merupakan senjata tersendiri untuk menghadapi situasi kemungkinan terburuk. Tak lama kemudian Claire akhirnya bertemu dengan Anette, Claire menceritakan kepadanya tentang perjalanannya bersama Sherry serta penyakit yang sedang dideritanya. Anette yang sempat terkejut dengan ulah William yang sengaja meng-implant G-embrio kedalam tubuh Sherry, akhirnya memberikan contoh draft kepada Claire untuk digunakan sebagai bahan pembuat penangkalnya, yaitu G-vaccine. Claire-pun segera bergegas untuk membuatnya.  

Anette yang tidak terima atas perlakuan William terhadap Sherry berniat menghancurkan seluruh Facility dengan menggunakan sistem auto-destruct. Ia berniat mengakhiri semua perjalanana Umbrella di Raccoon City bersamaan dengan akhir hidupnya. Walau keputusan yang dibuatnya terlihat sangat sembrono, Toh, Sherry sendiri sudah berada ditangan yang aman bersama Leon dan Claire. Dengan berharap kepada mereka berdua, Anette kini tak lagi mengkhawatirkan keadaan putrinya. Setelah mengaktifkan kode auto-destruct, Anette kembali bertemu dengan William disebuah koridor laboratorium. Dihadapannya kini, William bukan lagi seorang pria yang pernah ia kenal selama ini, melainkan hanyalah sesosok monster yang akan haus darah. William yang saat itu sudah tak lagi mengenali istrinya, langsung menghabisi Anette dengan tikaman terakhirnya.  

Hitung-hitung kondisi Underground Research Facility hampir diambang kehancuran, Leon dan Claire mulai sibuk dikejar dengan waktu. Claire yang berhasil menyembuhkan Sherry setelah membuat G-vaccine akhirnya segera mencari rute tercepat menuju basement underground train. Namun tidak dengan Leon, dipelarian terakhirnya ia malah dihadang BOW Tyrant T-103 yang berhasil masuk Facility, kesialan-pun terjadi. Leon yang tidak siap berhadapan dengannya dalam situasi genting tersebut berusaha mencoba menghindar dari kejaran T-103, kejar-kejaran sempat terjadi dikoridor ruang utama sampai pintu masuk elevator, Leon yang mencoba melumpuhkan T-103 ternyata belum mendapatkan hasil, ia-pun mulai terpojok, disaat itulah Ada tiba-tiba kembali muncul berusaha untuk mengalihkan perhatian T-103 dari hadapan Leon. Pertolongan yang ia lakukan saat itu ternyata harus dibayar mahal, T-103 yang sempat teralihkan perhatiannya akhirnya berbalik mengincar Ada. Dengan gerakan cepat, sedetik kemudian T-103 berhasil menangkap Ada dan melemparkannya hingga menghantam dinding ruangan, alhasil Ada-pun pingsan tak sadarkan diri. Leon yang terkejut dengan kejadian itu berusaha menolong Ada, namun hal tersebut sia-sia, T-103 yang sudah berada dihadapan Leon kini tidak bisa lagi dihentikan, pertarungan satu lawan satu kembali berlanjut.  

Tembak-menembak dan saling kejar-mengejar terjadi ruang utama Facility, T-103 yang kembali beringas ternyata tidak mengendurkan serangan Leon, sesaat kemudian ia mencoba menarik monster tersebut ke arah jembatan yang berada di turntable room, disana Leon berencana untuk menjatuhkannya dari jembatan. Anyway hal itu akhirnya berjalan sesuai dengan harapannya, T-103 yang berjalan disalah satu jembatan turntable, langsung dilumpuhkan pergerakannya oleh Leon, dengan sekali tembakan pamungkas saja, akhirnya monster tersebut terjatuh.  

Leon yang mengira bahwa Ada telah tewas dengan terpaksa kini harus meninggalkannya sendirian, ia mulai bergegas menuju elevator untuk mengakses underground train yang berada dibasement. Sesampainya di lantai dasar, ia kembali dihadang T-103 yang telah bermutasi menjadi lebih kuat (T-103R), Leon yang sudah kehabisan cara untuk mengalahkannya, berusaha sebisanya untuk melumpuhkan monster tersebut, ia-pun merasa tidak ada jalan lagi untuk keluar dari Underground Research Facility. Tak lama berselang, Leon menemukan sebuah senjata Rocket Launcher yang tiba-tiba terjatuh dari elevator lantai 2. Tanpa membuang-buang waktu lagi, Leon segera mengambil senjata tersebut dan menembakkannya ke arah T-103, dan alhasil !!BANG!! separuh tubuh monster itu langsung hancur berkeping-keping. Meski terluka parah, T-103 masih sanggup untuk berdiri walau kelihatannya ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dengan cepat Leon langsung mendorongnya hingga terjatuh dalam kobaran api. At least monster itu-pun akhirnya berhasil dikalahkan.


19. Raccon City Incident "Last Hope" Part 2

Tapi perjalanan masih belum selesai, kini giliran rekan seperjalanannya yang mengalami hambatan, disaat Claire dan Sherry sedang melewati area storage room, tiba-tiba William Birkin langsung merangsek masuk dengan menjebol dinding ruangan. Kini Claire harus berhadapan dalam pertarungan terakhirnya melawan monster G-William yang sudah bermutasi pada tingkat 4. Claire yang sudah mempersiapkan ini sebelumnya sekarang tinggal menyelesaikan duel satu lawan satu dengan William.  

Duel-pun dimulai, Claire yang memanfaatkan sisi terluar area kembali melakukan tembakan penetrasi dari jarak yang aman, sedangkan William yang terus bergerak mengejar Claire hanya bisa berputar-putar saja sambil sesekali ia melakukan serangan kejutan. Grenade Launcher Claire nampaknya sangat efektif dalam meredam serangan tiba-tiba William, sesaat ia langsung terhambat pergerakannya. William yang terus-menerus memburu Claire mencoba melakukan beberapa tekanan, dalam jarak dekat saja quad-talons milik William bisa menjadi senjata super mematikan, serangannya sanggup menghancurkan tembok atau merobek dinding besi sekalipun, bahkan jika Claire terkena serangannya pastilah ia bakal tewas seketika itu juga. Teknik seperti swing, quad-strike, crush, impale, grab-and-stab merupakan style-style andalan setiap serangan Tyrant pada umumnya, namun porsi peningkatan kekuatan yang dimiliki G-mutation, bahkan mampu jauh melebihi sekaliber T-02 Nemesis. Claire yang memiliki bakat menembak dengan akurat akhirnya berhasil melumpuhkan William setelah menembak organ vitalnya berkali-kali dalam pertarungan, Claire sendiri saat itu hanya mengalami luka ringan dan beberapa cedera di bagian tubuhnya.  

Namun pertarungan masih belum selesai, William yang bertransformasi tubuhnya ke tingkat 5 kini siap beraksi kembali. Wujud William kali ini sudah berbeda dengan mutasi-mutasi sebelumnya, tubuhnya sudah berubah secara signifikan, serangan yang tadinya bertumpu pada kekuatan sekarang berubah dengan mengandalkan kecepatan layaknya hewan-hewan pemburu. Alhasil Claire yang terkejut dengan perubahan William kini harus mencari cara lain untuk mengalahkannya.  

Pertarungan fase kedua kembali terjadi, William yang mempunyai pergerakan lebih cepat dari sebelumnya kini semakin beringas menyerang targetnya, Claire yang sempat berkali-kali menghindar dari kejarannya terus tertekan sampai tak ada celah lagi untuk melakukan serangan balik, bahkan hampir seluruh ruangan lab ikut porak-poranda akibat amukan monster tersebut. Claire yang terus tersudut mencoba mencari tempat aman untuk menjaga jarak dengan William, walau secara adu taktik Claire masih bisa unggul darinya, namun serangan William yang bertubi-tubi membuat stamina Claire semakin terkuras habis. Alhasil ia harus menggunakan cara one hit one kill untuk menjatuhkannya.  

Sesaat William kembali menyerang, Claire yang mencoba membidik rongga mulutnya langsung menembakkan peluru terakhir tepat didepannya sebelum ujung-talon milik William menembus dada Claire sepersekian detik lagi. Hasilnya kepala monster tersebut langsung pecah berantakan, tubuhnya juga ikut terpental akibat tembakan Claire, William-pun kembali berhasil dikalahkan disaat-saat kritis.  

Claire yang sudah tidak ada waktu lagi untuk merayakan kemenangannya segera bergegas menyusul Sherry yang sudah berada di underground train bersama Leon. Waktu yang dimiliki Claire kini tinggal sedikit, ia terus berlomba dengan countdown auto-destruct system yang sebentar lagi meluluh-lantakkan seluruh Fasilitas, jika terlambat sedikit saja berarti kematian taruhannya. Dilain pihak Leon dan Sherry sibuk mengaktifkan panel system yang berada didalam kereta, setelah berhasil menghidupkan power dan mengakses control train, mereka berdua langsung menjalankan kereta tersebut. Claire yang mengetahui kereta telah bergerak, kini mencari jalan alternatif untuk memotong jalan. Dengan cepat Claire membuka pintu darurat yang berada tak jauh dari basement, alhasil ia-pun sampai di sisi tunnel jalur underground train. Claire yang saat itu berpapasan dengan kereta, segera mengejarnya walau sedikit terlambat, disisi lain Leon yang membuka pintu kereta langsung memberikan instruksi agar Claire segera melompat sembari mengulurkan tangannya. Claire yang sudah kelelahan langsung melompat dengan kekuatan terakhirnya, dan... nice catch!! Leon-pun berhasil menangkap Claire.  

Sherry yang gembira melihat Claire selamat langsung menggandeng tangannya, ia nampaknya sangat mengkhawatirkan Claire setelah pertarungan akhir dengan mantan ayah kandungnya. 

Belum selesai dengan kegembiraan, lagi-lagi mereka mendapat gangguan, William yang sudah bermutasi menjadi monster tidak-karuan bentuknya secara tiba-tiba masuk kedalam gerbong kereta melalui pintu belakang, Leon dan Claire kaget dengan kehadirannya langsung mengunci pintu utama sembari memikirkan cara mengenyahkan William untuk terakhir kalinya. Tak lama setelah menetapkan rencana, mereka bertiga lalu membagi tugas, Leon dan Claire segera membuka pintu utama untuk melakukan perlawanan sambil menekan William hingga terdorong ke belakang, sedangkan Sherry mengaktifkan tombol untuk melepas link gerbong 2. Dan hasilnya bisa kita pastikan, William akhirnya terpisah dari kereta utama. 

Sesaat kemudian Underground Research Facility meledak beserta seluruh ruangan basement dan jalur tunnel. William yang akhirnya “ketinggalan kereta-pun” ikut berakhir bersama ledakan yang menimpa seluruh Fasilitas. Leon, Claire dan Sherry berhasil meninggalkan Raccoon City.

THE LONEWOLF

Beberapa jam sebelumnya salah satu anggota USS Alpha Team yaitu Hunk juga melakukan pelarian terakhirnya setelah terdampar tak sadarkan diri selama 8 hari di sewer, tanggal 22 September ia beserta timnya sempat ditugaskan untuk merebut paksa sample G-virus dari tangan William Birkin, namun terjadi insiden yang menyebabkan seluruh anggotanya tewas saat menjalankan misi tersebut. Hunk sendiri nantinya akan melewati jalur utama via RPD station untuk menuju escape point. Dalam perjalanannya menuntaskan misi ia akan berhadapan dengan banyak monster pemburu, zombie-zombie yang semakin menggila dan masih banyak lagi. 

Diawali dengan kontak radio dengan pilot USS yang berpatroli disekitar uptown district Raccoon City, Hunk memberikan sinyal kepada sang pilot bahwa sample G-virus terakhir kini telah didapat dan ia meminta bantuan evakuasi secepatnya. Sang pilot yang saat itu sedang memantau kondisi USS Delta Team yang sedang beroperasi langsung bermanuver menuju RPD station untuk menjemput Hunk, dengan tidak membuang-buang waktu lagi akhirnya Hunk segera bergegas menuju rooftop area RPD station.  

Perjalanan Hunk tampaknya tidak begitu mudah, banyak zombie-zombie yang siap menghadang di setiap langkah pelariannya, apalagi kali ini Hunk harus berlomba dengan waktu sembari membawa persenjataan yang sangat minim. Namun bukan sang “lonewolf” jika harus menyerah sampai disitu saja, apalah arti sebuah senjata jika kedua kaki dan tangannya sanggup menjatuhkan lawan hanya dengan sekali serangan. Yap, Hunk tentunya menggunakan skill bela-diri untuk melumpuhkan para zombie-zombie. Teknik-teknik seperti side-kick, melee-stab, slash, fatal neck-breaker adalah salah satu keunggulan serangan yang ia miliki, alhasil gebuk sana, gebuk sini-pun para zombie dan gerombolan cerberus yang menghadangnya dapat dilumpuhkan dengan mudah.  

Dalam setiap perjalananya Hunk juga menerima random radio chatter dari seluruh penjuru kota, disini ia bisa mengetahui bagaimana situasi detik-detik terakhir kota tersebut. Sesampainya di koridor RPD station, Hunk sempat menerima transmisi radio dari rekannya sesama anggota Alpha Team, yaitu Goblin-6. Hunk yang diminta untuk menolong Goblin-6 yang sedang terjebak di sewer ternyata tidak digubris olehnya, Hunk yang tetap memprioritaskan kepentingan tugas, dengan sikap dingin menolak untuk kembali membantu Goblin-6, ia hanya mengatakan sebuah kalimat kepadanya “This is war, survival was your responsibility”. Hunk lalu meninggalkan Goblin-6.  

Hunk sempat berhadapan dengan beberapa BOW Hunter di area rooftop, duel antara sang serigala dengan monster pemburu-pun tidak dapat terhindarkan, Hunk yang mengandalkan balance kekuatan antara pertahanan dan serangan akhirnya mampu mengimbangi Hunter. Dengan serangan mematikan serta kecepatan reaksi dan pemanfaatan situasi, Hunk berhasil melumpuhkan Hunter hanya dalam hitungan detik, walau secara pertarungan Hunk juga mengalami cedera tapi kesigapannya dalam menjatuhkan lawan layak diacung jempol. Tak lama kemudian sebuah helikopter USS datang untuk menjemputnya, Hunk segera dievakuasi dan misi akhirnya terselesaikan.


20. No Way Out

Lain halnya keberhasilan Hunk, lain pula nasib yang dialami unit Spec OPS 2nd Team. Sejak diturunkan untuk mengamankan senjata anti-BOW Paracelsus Sword yang berada di Dead Factory, 2nd unit ini sudah bertempur habis-habisan untuk meredam para zombie-zombie dan monster BOW lainnya. Bukannya kesuksesan didapat, unit ini malah semakin tertekan saat 4 unit BOW T-103 diturunkan di area tersebut. 2nd unit akhirnya dipecah dalam dua grup saat T-103 dirasa semakin memperburuk situasi. Grup pertama bertugas sebagai penahan serangan T-103, sedangkan grup dua melakukan cover area disekitar mereka sembari menembak dan merecharge Paracelsus Sword. Pertempuran hebat akhirnya terjadi, tembakan-tembakan beruntun hingga ledakan senjata berat terus dilancarkan untuk menghambat pergerakan T-103, tak ayal korban-pun berjatuhan dari pihak 2nd Team. Menghadapi 4 unit T-103 sekaligus dengan beberapa pasukan penyerang ringan nampaknya cukup mustahil untuk dimenangkan, grup pertama yang terus-terusan menjadi tameng pertahanan langsung kocar-kacir, beberapa diantara mereka langsung tewas ditempat hanya dengan sekali pukul. Namun grup dua juga tidak bisa membiarkan rekan-rekannya terus menjadi bulan-bulanan musuh, sesaat battery Paracelsus Sword siap digunakan, para gunner yang berada disenjata tersebut langsung menembakkan meriamnya kearah salah satu unit T-103. Dalam sekejap saja monster itu hancur berantakan.


Paracelsus Sword-pun kembali direcharge, T-103 tersisa yang masih bertempur dengan grup pertama, kini mengalihkan targetnya ke grup dua. Hal ini malah memperparah keadaan, dimana grup dua yang masih berkonsentrasi untuk mereset senjata pemusnahnya, kini jadi target buruan unit-unit T-103, alhasil lambat laun kekuatan Spec OPS 2nd Team mulai runtuh. Diakhir pertempuran ini nampaknya perjuangan 2nd Team tidak sia-sia, walau anggota mereka semua tewas dalam pertempuran namun ketiga unit sisa T-103 akhirnya berhasil dimusnahkan.


21.  Raccon City "Nicholai"

Tanggal 30 September, Pemerintah segera melakukan solusi final terhadap Raccoon City. Menganggap kota tersebut tak lagi dapat diselamatkan, akhirnya Presiden Amerika Serikat segera mensepakati protokol pemusnahan secara massal dengan menggunakan serangan nuklir, setelah beberapa hari sebelumnya para pemerintah melakukan rapat menyeluruh dengan pihak militer dan agen federal, kehancuran Raccoon City kini sudah ditetapkan.

30 September tengah malam, Nicholai Ginovaef beserta 5 unit cadangan UBCS Platoon Delta bergegas menuju Raccoon University guna melakukan operasi terakhir untuk merebut sample darah Thanatos (Operation Emperor Mushroom). Misi tersebut seharusnya dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan Greg Muller, namun Greg yang sudah keburu sadar dengan kehadiran unit UBCS langsung mengaktifkan Thanatos saat itu juga. Dengan mengaktifkan monster tersebut, secara pribadi Greg Muller memang berniat untuk menghabisi seluruh anggota UBCS yang mengancam penelitiannya.

Menjelang 1 Oktober, pertempuran antara unit UBCS dan Thanatos terjadi di back square area universitas, operasi dimulai dengan mengepung Thanatos dengan formasi melingkar, 3 unit frontman bertugas melumpuhkan Thanatos sedang 2 unit trapper lainnya akan mengunci gerakannya dari sisi kanan dan kiri, saat berhasil dilumpuhkan Nicholai nantinya bertugas menembak pod-container ketubuh Thanatos untuk mengambil sample darahnya. Tapi kenyataan berbicara lain, Nicholai yang saat itu sedang memimpin jalannya operasi malah melakukan hal yang dianggap tidak perlu, alhasil dengan kejadian sepele tersebut, unit-unit penyerang yang seharusnya bisa menangkap Thanatos, ternyata gagal dalam menjalankan tugas, semua unit UBCS langsung dibantai habis oleh Thanatos. Nicholai yang selamat dari kejadian itu, secara diam-diam masuk kedalam gedung unversitas untuk membunuh Greg.


Nicholai ternyata berhasil membunuh Greg saat ia berada di dalam ruangan lab-nya, ia lalu memasang bahan peledak C4 dibeberapa ruangan universitas, saat itu Nicholai beserta unitnya memang ditugaskan untuk mengambil sample darah Thanatos serta menghapus seluruh barang bukti yang melibatkan hasil penelitian Umbrella di dalam universitas. Selesai dengan tugasnya, Nicholai bergegas keluar gedung dan meledakkannya, tak ayal Thanatos yang juga berada didalamnya ikut tertimpa reruntuhan gedung. Nicholai langsung meninggalkan Raccoon University setelah kejadian itu, kini ia berencana menuju Dead Factory, salah satu fasilitas Umbrella yang nantinya juga digunakan oleh Jill dan Carlos sebagai tempat evakuasi.


22. Raccon City "Survivor"

1 Oktober dini hari, Jill terbangun dari pingsannya selama 2 hari, ia akhirnya berhasil disembuhkan oleh experimental t-virus vaccine yang dibawa Carlos, belum ada kejelasan tentang experimental vaccine tersebut didapat dari mana dan kapan dibuat (kemungkinan ia mengambilnya dari salah satu staff Umbrella yang sempat kabur dari Underground Research Facility). Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan menuju Dead Factory guna mencari perlindungan dan mencoba bergabung dengan unit Spec OPS yang berada disana, namun sesampainya di area tersebut Jill dan Carlos ternyata terlambat, semua unit Spec OPS tewas bergelimpangan dimana-mana bersamaan dengan sisa sisa unit T-103 dan senjata pemusnah Paracelsus Sword yang masih aktif. Disana mereka menemukan sebuah helikopter yang terparkir tidak jauh dari area Factory, saat mencoba menuju area tersebut, Carlos dan Jill secara tiba-tiba dihadang oleh Nicholai Ginovaef yang tidak diduga mencoba mengkhianati mereka. Nicholai segera mendesak Jill dan Carlos untuk menjauhi area helipad dan mengancam akan membunuh mereka berdua jika berani melanggarnya, Nicholai sendiri sebelumnya sempat berputar-putar di beberapa area Raccoon City sejak kejadian di tram-car station. Ia melakukan “undercover mission” saat berada di Raccon Press, Sales Office dan Raccoon General Hospital, dan Raccoon University (Operation Emperor Mushroom). Nicholai juga melakukan assassination terhadap rekannya sendiri yaitu Tyrell Patrick, seorang anggota UBCS dari Platoon Bravo. Sikapnya yang mementingkan diri sendiri dan arogan membuatnya terlihat sebagai marcenaries kelas rendahan walau secara teknis ia memiliki tingkat survival yang sangat tinggi.

Jill dan Carlos yang tak punya pilihan lain akhirnya menuruti kemauan Nicholai, mereka berdua segera kembali mencari jalan keluar lain untuk meninggalkan Raccoon City, Nicholai sendiri berhasil kabur dari Raccoon City tak lama kemudian. Dalam pelariannya Nicholai sempat membawa data-data penting yang bersangkutan dengan penelitian Umbrella di Raccoon City serta beberapa rekaman data BOW yang ia dapat dalam menjalankan operasi, menurut rumor semua data-data tersebut akan dijual untuk tujuan yang masih belum diketahui. 


1 Oktober, Ada Wong yang berhasil lolos dari insiden Underground Research Facility mendapat kontak dari Wesker untuk menemui seorang agent yang berada di Apple Inn, disana nantinya Ada dan seorang agent tersebut akan dibawa menuju titik escape point yang sudah disiapkan untuk evakuasi. Namun sayang setibanya disana, agent yang menjadi perantara informasi malah tewas, Ada yang putus asa, langsung dihubungi Wesker secara langsung lewat monitor. Dalam percakapan tersebut, Ada menunjukkan kepada Wesker sebuah pendant milik Sherry, dalam pendant tersebut ternyata berisi sample G-virus yang telah dibuat William Birkin. Ada sendiri berhasil menemukannya saat pendant tersebut terjatuh di salah satu koridor ruangan yang berada di Underground Research Facility (kemungkinan Sherry tidak sengaja menjatuhkannya saat melakukan pelarian bersama Claire). Setelah perbincangan mereka selesai, Ada kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari helikopter evakuasi terakhir sesuai dengan instruksi Wesker, kini ia harus berjuang sendiri untuk mencapai escape point yang berada di perbatasan jalan Raccoon City.
Sesampainya di jalan utama, Ada kembali dikejutkan dengan masalah baru, saat itu ia berhadapan dengan BOW Tyrant T-0400 yang berhasil melepaskan diri dari tubuh Nyx, dalam kondisi tersebut mau tak mau pertarungan satu lawan satu-pun kembali tak terjadi. Secara situasi sebenarnya T-0400 lebih unggul daripada Ada, karena sebelumnya Ada pernah terluka akibat serangan William dan BOW T-103, secara teknis ia pastilah belum pulih secara keseluruhan. Namun bukan agent pendamping Wesker namanya kalau tidak mampu menyelesaikan tugas dengan cara apapun. Dalam pertarungan nampaknya ia lebih memilih menjaga jarak dengan T-0400 ketimbang harus melakukan konfrontasi langsung, dan hasilnya tidak butuh waktu lama, Ada yang mampu memanfaatkan situasi disaat-saat genting akhirnya berhasil menjatuhkan monster tersebut. Diakhir perjalannya Ada berhasil meninggalkan Raccoon City dengan menggunakan helikopter.



(USS Delta Team kembali dievakuasi setelah menjalankan misi rahasia, Lupo beserta kelima rekannya Vector, Spectre, Bertha, Beltway dan Four Eyes akhirnya selamat)


23. RACCOON CITY INCIDENT - Zero Hour

Pemerintah mengaktivasi protokol pemusnahan Raccoon City setelah berdiskusi panjang dan beberapa kali melakukan pertemuan dengan para petinggi militer, operasi yang bersandi “Code XX” kini mulai dijalankan. 2 missile-ballistic yang berisi hulu ledak nuklir dilepaskan tepat pada tanggal 1 Oktober 1998 (kemungkinan antara pukul 05.00 - 05.30) dengan koordinat yang sudah ditentukan. 1st missile akan dijatuhkan di area uptown district Raccoon City dan 2nd missile akan dijatuhkan di area Arklay mountains, ledakan tersebut nantinya akan meratakan seluruh area sepanjang Arklay region sampai area terluar Raccoon City, dengan adanya keputusan tersebut Raccoon City sudah dipastikan hancur dalam hitungan menit.

Jill dan Carlos yang masih berjuang mencari jalan keluar di area Dead Factory, kini juga harus melakukan pertarungan terakhirnya melawan Nemesis. Sementara missile sudah meluncur menuju Raccoon City, Jill dan Carlos mulai sibuk dengan kehadiran Nemesis yang sudah bermutasi pada tingkat akhir, Nemesis yang kini lebih brutal dan ganas nampaknya menjadi lawan berat mereka berdua. Jill dan Carlos melakukan tag-team untuk menjatuhkan Nemesis, namun faktor situasi dan kondisi yang tidak mendukung membuat kedua orang ini menjadi kewalahan, sekali saja tertangkap atau terkena sabetan tentakel-nya alamat nyawa mereka pasti melayang. Selain melakukan hit and run, Jill dan Carlos juga memanfaatkan area sekitar untuk menghambat gerak laju Nemesis, tapi nyatanya hal itu tidak cukup membantu, gebrakan Nemesis yang tubruk sana tubruk sini malah mempersulit keadaan mereka. Alhasil Jill-pun mendapat ide untuk menggunakan senjata anti-BOW “Paracelsus Sword”, firasat Jill memang tepat untuk menggunakan senjata tersebut, tapi bagaimana cara agar bisa mengenainya dalam satu tembakan itu ternyata tidak mudah. Saat itu Carlos yang mengajukan diri sebagai umpan, terus berlarian sembari menyibukkan perhatian Nemesis, sedangkan Jill sendiri berusaha merecharge battery dan mengoperasikan sistem senjata. Carlos yang menggunakan senjata ala kadarnya memang sempat sedikit kesulitan melawan Nemesis, tapi tentunya ia juga tidak kehabisan akal, beberapa persenjataan bekas anggota Spec OPS 2nd Team yang berserakan di area tersebut malah menjadi modal tersendiri baginya. Ibarat ambil satu buang satu, Carlos masih bisa menahan pergerakan Nemesis untuk beberapa waktu.

Battery kini telah terisi, Paracelsus Sword siap dioperasikan, selagi Jill berusaha membidik Nemesis, Carlos yang sedang dalam kejarannya kembali memutar arah untuk mengecoh pergerakan Nemesis, namun Nemesis sendiri perhatiannya sempat terhenti saat melihat Jill sedang mengoperasikan senjata pemusnahnya, alhasil monster itu langsung berbalik mengincar Jill, Carlos yang tidak menduga hal itu, dengan cepat segera mengejar Nemesis. Secara pribadi, Jill juga merasa belum menemukan spot yang tepat untuk menembak Nemesis, jika tembakannya gagal habislah riwayat mereka berdua. Jill yang tidak mau ambil resiko segera keluar dari Paracelsus Sword, dan mengalihkan perhatian Nemesis dari senjata tersebut. Duel head to head terjadi antara Jill dan Nemesis, Jill mulai mengkonfrontasi Nemesis secara langsung, Carlos yang berusaha membantunya malah tidak bisa berbuat apa-apa, dan lagi waktu kehancuran Raccoon City tinggal sedikit lagi, Carlos yang bingung dengan situasi tersebut langsung berbalik untuk mengoperasikan Paracelsus Sword. Kini ganti ia yang sedang berusaha membidik Nemesis selagi Jill terus mengganggunya. Jill yang terus bertarung menghadapi Nemesis akhirnya harus kewalahan juga, disaat mencoba menghindar dari sabetan tentakelnya ia malah terkena pukulan Nemesis hingga tubuhnya terlempar, Carlos yang saat itu mendapat spot membidik Nemesis dengan tepat, segera menembakkan meriam pemusnah tersebut kearah Nemesis, dan hasilnya !!BUM!! Monster tersebut langsung hancur berantakan, Nemesis completely destroyed!!

Setelah aksi kejar-kejaran yang sempat menguras tenaga serta pertarungan yang cukup berat, Carlos dan Jill berniat untuk meninggalkan Dead Factory, namun sudah sangat terlambat jika mereka mencoba meninggalkan Raccoon City tanpa adanya dukungan udara, saat itu mereka berdua dengan putus asa melihat missile yang sudah mendekati pusat kota. Tak lama kemudian sebuah helikopter datang menghampiri mereka, Jill dan Carlos yang tidak menduga hal itu langsung kegirangan saat helikopter tersebut mendarat di area helipad Dead Factory, dengan tergesa-gesa Jill dan Carlos berlari menuju area helipad. Mereka akhirnya berhasil selamat dan meninggalkan Raccoon City beberapa menit sebelum ledakan terjadi. Tentunya kejadian yang mengejutkan bagi Jill, alih-alih pilot yang menjemput mereka tak lain adalah Barry Burton, rekan sesama anggota STARS.

Menjelang pagi hari, beberapa unit helikopter evakuasi terus menjauhi pusat kota, dari penglihatan udara Jill, Carlos serta Barry dapat menyaksikan dengan jelas detik-detik kehancuran Raccoon City. Ledakan nuklir yang tepat mengenai Raccoon City benar-benar meluluh lantakkan seluruh penjuru kota beserta isi-isinya, RPD station, Raccoon General Hospital, Raccoon University, Raccoon Park, St. Michael Clock Tower, Subway Station, Raccoon Press Office semuanya tersapu habis dalam sekejap mata. Tidak jauh dari sana ledakan nuklir juga terjadi di tengah-tengah Arklay mountains, seluruh area Arklay region juga mengalami kehancuran secara total. Inilah akhir dari kota yang hampir selama 30 tahun berdiri serta menjadi saksi bisu yang mewarnai tragedi disetiap perjalanannya, menorehkan tinta hitam diakhir masa.


Tanggal 1 October 1998, eksistensi Raccoon City berakhir.
  


Side Story

1. UMBRELLA CORPORATION BRANCHES


RED UMBRELLA


Red umbrella ini adalah cabang pertama yang ada,tugasnya yaitu kamuflase untuk menutupi kegiatan dari White Umbrella dalam meneliti virus2 mereka baik Nemesis,G-Virus,T-Virus,dsb... Caranya? Dengan menjual produk kesehatan seperti first aid spray,dll  

Pemimpin: Oswald E. Spencer (RIP) 

Motto: "Rain Or Shine,We've Got You Covered" 


WHITE UMBRELLA

 

Cabang ini satu-satunya cabang rahasia.

White Umbrella adalah cabang umbrella yang ane bahas berikutnya, tugasnya dari divisi ini adalah meneliti Virus yang telah ditemukan oleh pendiri umbrella sendiri dan menyembunyikan dari publik serta melakukan berbagai ujicoba kepada hewan maupun manusia walaupun banyak yang gagal dan meninggal.  

Tempat yang diketahui:      
Branch Offices     
Facilities     
HQ Office     
Laboratories     
Private Offices     
Private Training Grounds     
Secret Laboratories     
Test Sites     
WU-Connected Facilities   

Pemimpin:      
Senior Member Jackson Cortlandt a.k.a. "Mustache"     
Base Commander Jay Wallingford Reston a.k.a. "Mr. Blue" (RIP)     
Sidney a.k.a. "Mr. Tea"     
De-Facto Head/Agency Operative Victor Darius a.k.a. "Mr. Trent" (membelot/berkhianat)     
Japanese Financier Mikami     
Japanese Financier Kamiya     
The European "Boys"  

Member yang diketahui:      
Chief Scientist Doctor & G-Virus Creator William Birkin/"G" (RIP)     
Base Commander Alfred Ashford (RIP)     
Base Commander Mr. Lewis (RIP)    
Executive/Researcher Morpheus D. Duvall (RIP)     
Researcher/Agency Operative Albert Wesker (membelot/berkhianat)     
Ground Team Leader Sergeant Steve Hawkinson a.k.a. "The Sarge"     
Ground Team Soldier Andrew Berman a.k.a. "Killer"     
Ground Team Soldier Rick Shannon (Terluka)   

Motto: "the creations for biological solution"


Green Umbrella

 

Green Umbrella ini juga kamuflase dari umbrella yang berusaha memancing masyarakat agar membeli produk mereka dengan alasan bahwa keuntungan dari penjualan akan digunakan untuk memelihara bumi ini dari kehancuran dari global warming yang terjadi belakangan ini. 

Motto: "We Care For The World You Live In" 


Blue Umbrella

 

Blue Umbrella juga menyediakan fasilitas untuk White Umbrella dan menjual fasilitas tersebut, fasilitas yang dimaksud disini adalah menyediakan teknologi,mulai dari: satelit,komputer,telepon gengam,dsb. Dan lagi-lagi ini juga kamuflase dari White Umbrella itu sendiri  

Motto: "Bringing Tomorrow's Technology, Today"  


UBCS(Umbrella Biohazard Countermasure Service)


Umbrella Elit Mercenary/Pasukan Khusus Umbrella  

Cabang ini punya berbagai cabang:

1. Elit Mecenary 

Pasangan Jill di RE3:Nemesis dan Carlos dulunya juga anggota dari elit mercenary dari UBCS bersama nicolai cs. mereka ini pasukan khusus seperti "TNI"-nya Umbrella.

2. USS (Umbrella Secuirty Service) 

Hunk alias Mr.Death "The Death Can't Dead" Human Unit Non-Killable ini salah satu anggota USS waktu mau merebut G-Virus dari William Birkin dan pasukan ter-elit dari UBCS (cabang manusia) tugasnya yaitu melindungi petinggi-petinggi penting dari umbrella yang masih hidup untuk dapat menguasai dunia ini dengan selamat tanpa ancaman apapun.

3. B.O.W (Bio-Organic Weapons)

Pasukan "Buatan" dari perusahaan payung ini seperti Nemesis, T.A.L.O.S. dari Rusia dan lain-lain, artinya mereka ini dapat dengan mudah diperintah karena sudah terinfeksi virus dan kelebihan mereka tidak punya perasaan dan kesehatan yang tidak pernah sakit bahkan mati,ini dia nih cara umbrella menguasai dunia yang sebenarnya   

Penemu UBCS: Kolonel Sergei Vladimir  Tempat Latihan: Rockfort Island  


2. USS (Umbrella Secuirty Service) 

USS Alpha Team 

Tim ini dikirim untuk mengambil G-Virus dari William birkin. Ada 2 orang bertugas mengambil sample G-Virus dan diantara 2 orang itu salah satunya Hunk dan yang selamat dari tim ini juga hanya Hunk.

Cara dia lolos yaitu naik ke atap kantor RPD dan dijemput sama "Night Hawk" ato disebut "Lone Wolf" 

Anggota USS Alpha Team antara lain:      
HUNK (leader)     
Night Hawk/Lone Wolf (pilot)     
Goblin 6 (RIP)     
Derek(RIP)     
Conrad(RIP)     
Miguel (RIP) 

Mr. Death, tuan kematian ini terkenal dengan kalimatnya "kematian tidak bisa mati" sifatnya sangat  dingin, saking dinginnya sampai temennya yang terluka pun tidak dia tolong dengan alasan "This is  war,survival is your responsibility".  

Hunk mulai berlatih di rockfort island tahun 1996 dan menjadi guru dari "Vector" master of cloacking di RE:Operation Racoon City.

Pada 22 September 1998, Hunk ditugaskan memimpin Alpha Team untuk  mengambil G-Virus dari William birkin. Dia menjadi satu2nya anggota team disamping pilot yang berhasil lolos dari mutasi Birkin dan menyelamatkan diri dengan helikopter di atap RPD.  

Selain itu Hunk juga ada misi dari Alfred Ashford untuk mengambil paket yang isinya tidak diketahui, tapi banyak yang bilang isinya itu Tyrant atau B.O.W. yang lain  


Did You Know:      

1. Satu-satunya anggota USS yang selalu pakai gas mask ama helmet     
2. Senjatanya dinamain "Matilda" (H&K VP70)
3. Punya filosofi kalo misi itu segalanya 
4. Di RE 3 ada epilog yang ada gambar wajahnya tanpa gas mask 
5. Hunk tidak pernah gagal dalam misi apapun 
 
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar