Halaman

Senin, 10 Juni 2013

'Iron Man 3': Film Paling Menghibur dari Seri Iron Man


Tony Stark (Robert Downey) masih jutawan jenius yang ngocol. Bedanya, ia sudah tak playboy lagi semenjak menjalani hubungan dengan Pepper Pots (Gwyneth Paltrow). Dalam seri ketiga film 'Iron Man', Tony akan menghadapi ujian yang kemudian mengubah hidupnya.

Film dibuka dengan adegan masa lalu Tony Stark ketika menghadiri sebuah perayaan tahun baru 1999 di Swiss bersama rekan ilmuwannya yang cantik Maya Hansen. Tony yang sibuk dan sedikit mabuk menolak ide ilmuwan Aldrich Killian untuk proyek Advanced Idea Mechanics dengan cara yang sedikit kasar.

Keputusasaan yang diberikan Tony kepadanya menjadi penderitaan sekaligus berkah bagi Aldrich Killian. Tanpa ia sadari, Tony telah mengubah seseorang menjadi senjata paling mematikan.

Pasca serangan alien di New York dalam 'The Avengers' usai, Tony sebenarnya mulai hidup tenang sambil menghabiskan waktunya untuk ngoprak-ngoprek baju robot koleksinya. Hingga kemudian sosok teroris baru muncul lewat karakter bernama Mandarin (Ben Kingsley). Tatapan matanya tajam, suaranya tegas dan meyakinkan. The Mandarin memiliki gaya ala raja China di masa lalu.

Ia berhasil menciptakan gelombang teror yang menakutkan bagi warga AS. Bahkan sistem pertahanan Negeri Paman Sam itu tak berkutik ketika Mandarin meretas transmisi siaran, dan menyampaikan pesan teror ke presiden mereka.

Melihat dunia dalam bahaya, tentu saja itu mengusik jiwa kepahlawanan Tony Stark (yang narsis). "Aku punya teknologi, baju tempur, yang perlu kau lakukan hanyalah meminta (bantuanku)," ucap Tony kepada sahabatnya James Rhodey, kolonel militer AS yang ditugaskan untuk membereskan kekacauan yang dibuat Mandarin.

Namun Rhodey menolaknya dengan halus karena menganggap itu adalah urusan negara. Lagi pula, Rhodey sendiri sudah punya War Machine atau Iron Patriot yang memiliki design bendera Amerika.

Sampai akhirnya sebuah insiden yang ditimbulkan The Mandarin melukai mantan bodyguard Tony yang kini jadi kepala keamanan Stark Industries, Happy Hogan (Jon Favreau). Happy--yang sering diledek karena pekerjaannya 'bodyguard Iron Man'--terbujur lemas di rumah sakit karena ledakan besar yang hampir merenggut nyawanya.

Ego Tony Stark pun muncul ke permukaan. Dengan terang-terangan, ia menantang The Mandarin di hadapan seluruh media, dan mempersilakan musuhnya menyerang ke rumahnya. "Aku tidak takut, pintuku terbuka lebar," pesannya kepada The Mandarin sambil memberikan alamat.

Yang kemudian terjadi bisa ditebak. Rumah mewah Toni Stark di tepi tebing di Malibu porak-poranda diserang oleh kaki tangan Mandarin, dan hampir mencelakakan kekasihnya.

Sama seperti Bruce Wayne dalam 'The Dark Knight', sisi lebih humanis dan rentan dari pahlawan super pun terlihat ketika Tony Stark menghadapi musuh terberat. 'Iron Man 3' yang disutradarai Shane Black bisa dibilang menjadi film paling menghibur dari seri Iron Man sebelumnya.

Ketegangan yang terjaga, adegan action yang seru, serta konflik penuh kejutan dalam ceritanya, sebanding dengan waktu yang Anda habiskan untuk mengantre tiket bioskop. Dan jangan dulu beranjak setelah film habis karena ada adegan lanjutan setelah credit title.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar